My Page Views

Saturday, January 29, 2011

Relijius Namun Tersesat

Yohanes 3:1-6

Nikodemus kemungkinan akan diterima oleh gereja mana pun pada masa kini. Tampaknya ia adalah seorang anggota gereja yang ideal – berprinsip, berpengetahuan, terhormat, santun dan rendah hati. Akan tetapi, Nikodemus memiliki 2 masalah besar walaupun dari luar ia nampaknya memiliki semua daya tarik relijius itu. Ia buta terhadap kebenaran dan mati secara rohani.

Pria ini tersesat. Artinya, ia tidak memiliki persekutuan dengan Allah melalui Yesus Kristus. Sebagai seorang Farisi, Nikodemus taat menjalankan aturan-aturan dan hukum bangsa Yahudi yang ketat, jadi pastilah dia seorang yang relijius. Namun masalah dari orang yang tersesat bukanlah pada sikapnya, tingkah laku atau pun karakternya. Kita dapat mengubah dan mengendalikan semuanya itu dengan tekad yang kuat dan banyak orang melakukannya. Apa yang sesungguhnya dibutuhkan manusia adalah perubahan kondisi. Kita datang ke dalam dunia ini dengan sifat dosa yang berpaling dari Tuhan.

Yesus menjelaskan kepada rabi yang taat ini bahwa semua kebaikannya yang terlihat dari luar tidak dapat menghapus, menggantikan atau mengubah sifatnya. Sebaliknya, setiap pribadi yang rindu untuk melayani Tuhan harus dilahirkan kembali. Tuhan berjanji bahwa jika Nikodemus menerima Dia sebagai Juruselamatnya, maka ia akan masuk kepada kehidupan yang benar-benar baru. Sifat lamanya yang penuh dosa akan diubahkan agar ia dapat memiliki persekutuan yang sejati dengan Tuhan. Nikodemus akan menjadi orang percaya sejati, dan bukan hanya terlihat sebagai orang yang relijius.

Tidak seorang pun masuk ke surga dengan kuasa perbuatan baik dan tingkah laku yang baik. Saat kita berdiri di hadapan Tuhan, hanya kondisi kita saja yang berarti. Menggantikan sifat ”daging” kita yang lama dan telah mati, kita ingin menunjukkan kepada-Nya roh yng hidup yang kita terima saat Yesus Kristus datang ke dalam hidup kita.
----------------------------------------------------------------------
Sentuhan Hati (27 Januari 2011)

No comments:

Post a Comment