My Page Views

Tuesday, April 26, 2011

Lilin VS Bintang

Suatu hari terjadi percakapan antara sebuah bintang dan sebatang lilin. Lilin itu berkata, " Bintang, mengapa aku hanya ada untuk diletakkan di suatu ruangan sempit sampai batangku habis terbakar dan mati? Jika beruntung saya akan berada di ruangan pesta atau restoran mewah, tapi jika tidak beruntung aku hanya diletakkan di kamar kecil. Sedangkan engkau, cahayamu bisa menyinari langit malam yang luas." Sambil tersenyum sang bintang pun menjawab, "Aku memang bersinar di langit yang luas, namun sinarku hanya akan tampak di malam hari, sedangkan engkau dapat bersinar kapan pun diperlukan,"

Seperti lilin, Kita seringkali mengeluhkan kondisi yang kita alami. Sebagai karyawan, kadang kita merasa tidak seberuntung rekan kerja yang lain. Kita merasa bahwa beban perkejaan lebih menumpuk, atau mendapat ruangan yang tidak senyaman mereka, kemudian kita membandingkan diri dan berkata, " Andai saja aku bisa memilih... "

Jangan pernah mengeluh, Tuhan mau kita saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Dan semua yang kita terima saat ini, walaupun tidak sesuai dengan harapan kita, itu semua ada dalam Rencana-Nya. Dia tahu apa yang terbaik buat kita, dan Tuhan pasti mengingat apa yang sudah kita perbuat.

" Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang."
( Ibrani 6 : 10 )

Musuh Membuat Anda Sukses

Tuhan berkata di Yeremia 29:11: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Lalu Anda bertanya, kalau memang Tuhan merancangkan kehidupan yang sukses buat Anda, mengapa ada yang benci dan iri hati terhadap Anda? Mengapa ada orang terdekat yang berubah ingin menjatuhkan Anda? Mengapa ada rekan kerja di kantor yang berpolitik melawan Anda? Mengapa ada saudara dekat yang menyebarkan gosip dan hal-hal negatif tentang Anda?

Tahukah Anda bahwa Tuhan memakai "musuh-musuh" yang membenci dan memusuhi Anda untuk membuat Anda sukses?

Yusuf dibenci dan dibuang oleh kakak-kakaknya ke dalam sebuah sumur di Dotan hanya karena mereka iri hati, apalagi setelah Yusuf menceritakan mimpi Tuhan bagi dia. Demikian iri hatinya, sehingga kakak-kakaknya bertekad tidak mau melihat Yusuf hidup lagi.

Pada saat seperti ini, penting sekali Anda menyadari bahwa Tuhan sudah menyediakan kebesaran bagi Anda dengan memakai orang-orang yang membenci Anda. Tuhan punya maksud baik di balik semua penderitaan Anda. Apakah Tuhan meninggalkan Yusuf mati di sumur tua itu? Tidak. Melalui orang-orang yang membenci Yusuf dan membuangnya ke sumur, Yusuf berada di tanah Mesir dan akhirnya menjadi orang nomor dua di negara itu.

Sumur merupakan tempat empuk bagi setan untuk menghancurkan Anda lebih dalam lagi. Rick Warren berkata: "Many people will be bitter, rather than better, and never grow up." Banyak orang menjadi kecewa di tengah masalah, bukannya menjadi lebih baik dan tidak pernah bertumbuh dewasa.

Jangan ijinkan kekecewaan bertumbuh. Jika Anda memberikan respon seperti yang Yesus ajarkan, maka Anda akan keluar dari sumur dengan kemenangan. Ada empat langkah untuk keluar dari sumur ini:

1. Cepat lepaskan pengampunan kepada orang-orang yang sudah menyakiti Anda.

Perbuatan mereka memang sudah menyakiti Anda. Tetapi akan lebih menyakitkan lagi apabila Anda menyimpan rasa sakit itu dan membawanya kemana pun Anda pergi. Anda harus lepaskan rasa sakit itu dengan cara mengampuni.

2. Ingat rancangan Tuhan baik untuk Anda.
Di tengah orang-orang yang membenci Anda, ingat bahwa Tuhan tidak merencanakan kehancuran untuk hidup Anda. Seperti yang Yusuf katakan di Kejadian 50:20 kepada saudara-saudaranya sewaktu ia menjadi asisten Firaun: "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,..."

3. Selalu bersukacita dan bersyukur.
Mudah sekali untuk bersukacita dalam keadaan yang nyaman dan menyenangkan. Tetapi Tuhan mengajarkan Anda bahwa "the real joy" adalah ketika Anda bersukacita dalam keadaan yang buruk.

4. Bertekad untuk tidak menyerah.
Situasi buruk bukan berarti mimpi dan janji-janji Tuhan batal terjadi dalam hidup Anda. Karena itu, jangan putus asa, jangan berhenti apalagi mundur, berlarilah.

Ingat, musuh yang ada di tengah perjalanan kehidupan Anda akan membuat Anda sukses. Karena itu, bersukacitalah dan bersyukur. Jangan pernah menyerah karena rancangan-rancangan Tuhan di dalam hidup Anda memberikan hari depan yang penuh pengharapan

Di ambil dari ringkasan khotbah Ps. Indri M. Gautama
-----------------------------------------------------------------------------------------------
http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2010/08/musuh-membuat-anda-sukses.html

APAKAH KITA TAKUT AKAN TUHAN?

“Dalam takut akan Tuhan ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anakNya.” Amsal 14:26

Secara kodrat manusia memiliki kecenderungan memberontak, tidak taat, senang melanggar dan secara sembunyi-sembunyi melakukan hal-hal yang justru dilarang Tuhan. Manusia pertama, Adam dan Hawa, telah memulainya dengan melanggar perintah Tuhan. Mereka memakan buah dari pohon yang berada di tengah-tengah taman Eden, padahal hal itu dilarang Tuhan untuk dimakan. Namun mereka memakan buah itu walau dengan alasan mereka menjadi korban tipu muslihat si Iblis. Sebenarnya apabila rasa takut akan Tuhan melebihi keinginan hatinya, tak mungkin terjadi pelanggaran itu. Setelah peristiwa itu mereka mulal tidak tenteram dan sejak itu muncullah perasaan takut yang pertama kali dalam hati manusia pertama itu sehingga “Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-joian dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.” (Kejadian 3:8). Saat Tuhan memanggil dan bertanya di mana mereka berada, mereka menjadi takut baca Kejadian 3:9-10).

Rasa ‘takut’ yang dimiliki Adam dan Hawa saat itu berbeda arti dengan ‘takut’ yang tertulis dalam ayat nas di atas. Kata ‘takut’ dalam Amsal 14:26 menunjukkan suatu rasa respek, hormat dan segan kepada Tuhan sehingga seseorang berusaha untuk taat. Sebaliknya kata ‘takut’ yang tertulis dalam Kejadian 2:10 menunjukkan ketakutan dalam diri seseorang karena ada dosa jang disembunyikan akibat pelanggaran terhadap firman Tuhan. Dengan keadaan ini timbullah rasa ketidaktenangan dalam batin karena dihantui terus oleh nasa bersalah.

Orang yang takut akan Tuhan akan bebas dari ketakutan karena padanya tidak ada dosa yang disembunyikan. Selalu ada penlindungan bagi keturunannya! Sekali pun mata manusia tak melihat, ia tetap memilih untuk hidup taat dan tidak melakukan kejahatan karena telah mengerti bahwa “. . . tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapanNya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepadaNya kita harus memberikan pertanggungan jawab.” (Ibrani 4:13).

Hidup dalam ketaatan dan kekudusan adalah bukti seseorang takut akan Tuhan!
-----------------------------------------------------------------------------------------------  
(http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2009/12/apakah-kita-takut-akan-tuhan.html)

Taat Pada Perintah-Nya

Mazmur 56:12
"kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

Seorang karyawan sebuah perusahaan ditahan oleh pihak kepolisian setelah dirinya terbukti melakukan kebohongan - menulis keterangan keuangan pada dua buku yang berbeda. Dalam pemeriksaan, wanita ini mengaku bahwa ia melakukannya karena diperintah oleh atasan. Ia takut bila ia menolak permintaan pimpinannya, karirnya di perusahaan tersebut akan berakhir atau parahnya lagi ia bisa dikeluarkan. Namun, alasan tinggallah alasan, pihak berwajib melihatnya wanita ini sebagai pelanggar hukum dan harus mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Seberapa banyak dari Anda yang menggantungkan kehidupan di dunia ini kepada kekuatan manusia dibanding kepada Allah yang Maha Besar? Kita menganggap bahwa orang yang memiliki kuasa diatas kita ini adalah orang yang menentukan masa depan kita, sedangkan Allah hanyalah Tuhan yang disembah saat beribadah minggu di gereja. Kita lebih takut apabila tidak menuruti kemauan atasan daripada perintah Allah.

Di dalam Alkitab sendiri ada anak-anak Tuhan yang menghadapi kondisi yang mirip dengan kondisi yang Anda dan saya hadapi saat ini. Mereka adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Ketiga orang ini adalah para birokrat di Babel. Suatu hari, raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas dan menyuruh seluruh rakyat untuk menyembah patung tersebut. Barang siapa tidak melakukannya, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak mau menuruti perintah raja Nebukadnezar. Mereka sudah rela apabila disantap habis oleh api perapian karena keputusan untuk memegang perintah Allah. Dan di akhir kisah ini, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap hidup. Bahkan, raja Babel memberikan kepada mereka kedudukan tinggi di negeri tersebut.

Jadi, apakah yang harus Anda takutkan bila Allah di pihak Anda? Dia adalah tempat perlindungan dan Bala Keselamatan yang hidup. Tak pernah Dia membiarkan anak-anak-Nya dalam keterpurukkan dan ketidakadillan terus menerus. Suatu saat, Allah pasti menunjukkkan keperkasaan-Nya dan membawa mereka ke posisi yang lebih tinggi. Maukah Anda mengalaminya hal ini dalam hidup Anda? Tetap pegang perintah-perintah-Nya dalam kehidupan sehari-hari Anda dan setialah melayani-Nya.

Pertolongan dan berkat Allah selalu nyata pada orang-orang yang setia memegang Firman-Nya. 

APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?

Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?
Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!

Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!

Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!

Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!

Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!

Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!

Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!

Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu-masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!

Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?
Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!

Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?
YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu.
--------------------------------------------------------------------
(http://renungan-harian-kita.blogspot.com/2008/10/apakah-doa-mengubah-sesuatu.html)

Thursday, April 21, 2011

Sumber Kekuatan Kita

Efesus 6:10-12

Orang dapat memberi reaksi yang sangat berbeda terhadap situasi yang serupa. Contohnya, umpamakan 2 wanita dari gereja yang sama sedang berperang melawan kanker – kita sebut saja mereka Jean dan Barbara. Keduanya adalah orang percaya, namun hanya Jean yang hidup dalam damai sejahtera, bahkan penuh sukacita dalam melalui ujian ini – sebelumnya ia telah mengakui kelemahannya dan ia membutuhkan campur tangan Tuhan. Sementara itu Barbara berdoa agar Tuhan ”menolong saya untuk dapat melalui hal ini”. Jean berdoa, ”Tuhan, saya tidak mampu. Tolong topang saya untuk melaluinya”. Jean mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah sumber kekuatannya, sedangkan Barbara lebih banyak bersandar pada dirinya sendiri.

Setiap orang memiliki kekuatan untuk tetap tabah, namun kapasitas manusia hanya dapat membawa orang tersebut sampai batas tertentu. Beberapa situasi akan melemahkan setiap kekuatan yang kita miliki namun tetap menuntut kekuatan kita untuk melaluinya. Melalui Roh Kudus, orang percaya dapat mengakses sumber kekuatan supernatural yang tidak pernah habis untuk dapat memenangkan setiap pencobaan.

Akan tetapi, wanita yang kedua tidak menerima kekuatan yang sama dari kuasa Roh Kudus sebagaimana Jean menerimanya. Barbara menginginkan pertolongan – itulah mengapa ia berseru kepada Tuhan dalam keputusasaan – namun ia menolak untuk mengakui bahwa ia tidak dapat menghadapi kanker ini sendirian. Kenyataannya, kita semua tidak suka mengakui bahwa kita lemah. Keangkuhan manusia adalah suatu kekuatan potensial yang harus ditumbangkan terlebih dahulu sebelum kita dapat dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus.

Kelemahan kita membebaskan Tuhan untuk membuat kemenangan yang luar biasa. Kuasa-Nya dilimpahkan saat anak-anak-Nya mengakui bahwa kendali tidak ada pada mereka dan mereka tidak dapat melakukan apapun untuk menolong diri mereka sendiri. Barulah kita akan menemukan kekuatan, keberanian dan damai sejahtera yang kita perlukan untuk menjalani hidup demi kemuliaan-Nya.
.............................................................................................................
Sentuhan Hati (21 April 2011)

Wednesday, April 20, 2011

Masa Gelap Dalam Hidup Kita


Kisah Para Rasul 14:21-22

Bila Anda ingin memiliki hidup yang bermakna, maka sewaktu-waktu Anda akan menjalani jalan kesukaran. Akan tetapi, setiap kesukaran di jalan Anda memiliki maksud yang khusus. Bapa kita mengijinkan rasa sakit dan ujian dalam rancangan-Nya yang baik bagi hidup kita (Roma 8:28).

Saat kita menghadapi masa-masa yang gelap, kata pertama yang biasanya terpikirkan adalah Mengapa? Tuhan terbuka atas pertanyaan-pertanyaan kita namun Ia juga menantang kita untuk menaati Dia, bahkan di saat kita tidak mendapatkan jawabannya (Amsal 3:5-6).Kenyataannya, kita mungkin harus menunggu beberapa bulan atau tahun sebelum kita mengetahui maksud di balik suatu ujian. Terkadang jawabannya tidak datang sekaligus pada satu waktu.

Yusuf menghabiskan 13 tahun yang berat dan gelap di Mesir. Ia mengalami pengkhianatan, dipisahkan dari orang-orang terkasih, dan terkejut karena perbedaan budaya yang diikuti dengan perbudakan, fitnah, dan dimasukkan ke dalam penjara. Satu-satunya bukti yang ia miliki atas adanya Allah yang berdaulat dan mengasihi adalah bahwa ia senantiasa berhasil, sekalipun pada masa-masa yang sulit.

Segala sesuatu yang dialami Yusuf telah mempersiapkannya untuk jabatan perdana menteri Mesir. Selain itu, ia yang berhasil muncul dari kesukaran adalah hamba Tuhan yang berdisiplin dan setia. Pada akhirnya, Yusuf ditempatkan bukan hanya untuk menyelamatkan suatu negeri; ia pun menyelamatkan bangsa pilihan Allah – garis keturunan Yesus Kristus, sang Mesias.
Tinggal di dalam kasih Tuhan tidak menjamin hidup yang mudah dan bebas dari rasa sakit. Bahkan, kebalikannya justru yang terjadi. Allah mengasihi orang percaya sehingga Ia membentuk setiap orang percaya untuk menjadi seperti Anak-Nya melalui berbagai cara. Dengan tangan-Nya yang berkuasa, kita menjadi hamba-hamba dimana kemenangan dan ujian hidup kita memuliakan Dia.
------------------------------------------------------------------
Sentuhan Hati (19 April 2011)

Sunday, April 17, 2011

Apa yang mengendalikan hidupmu?


Setiap orang dikendalikan oleh sesuatu. Ada ratusan keadaan, nilai-nilai, dan emosi yang dapat mengendalikan hidupmu. Ada lima hal yang paling umum:

  1. Banyak orang dikendalikan rasa bersalah. Orang-orang yang dikendalikan rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan masa lalu dan membiarkan masa lalu mengendalikan masa depan mereka. Maksud dan tujuan TUHAN tidak dibatasi masa lalumu. Dia mengubah seorang pembunuh bernama Musa menjadi seorang pemimpin dan seorang pengecut bernama Gideon menjadi seorang pahlawan pemberani, dan Dia berkuasa melakukan perkara-perkara ajaib dengan sisa hidupmu juga.
  2. Banyak orang dikendalikan dendam dan kemarahan. Mereka terus berpegang pada luka batin dan tidak pernah melupakannya. Bukannya melepaskan penderitaan mereka melalui pengampunan, mereka mengorek-ngorek luka itu lagi dan lagi di benak mereka. Dendam selalu menyakiti kamu lebih dari orang yang menyakiti kamu. Mereka yang menyakiti kamu di masa lalu tidak dapat terus menyakitimu kecuali kamu terus berpegang pada luka batin itu melalui dendam. Masa lalumu adalah masa lalu! Tidak ada yang mengubahnya. Belajarlah dari masa lalumu, dan lepaskan.
  3. Banyak orang dikendalikan rasa takut. Orang-orang yang dikendalikan rasa takut sering kehilangan kesempatan-kesempatan besar karena mereka takut bertualang. Kamu harus melawan rasa takutmu dengan senjata iman dan kasih.
  4. Banyak orang dikendalikan materialisme. Hal ini mengendalikan orang untuk selalu menginginkan lebih berdasarkan kesalahpahaman bahwa memiliki lebih akan membuat lebih bahagia, lebih penting, dan lebih aman, tapi semua itu tidak benar. harta hanya menyediakan kebahagiaan sesaat. Kekayaan dapat hilang dalam sekejap melalui beragam faktor yang tak terkendali. Keamanan yang sesungguhnya hanya dapat ditemukan dalam sesuatu yang tidak pernah bisa diambil darimu – yaitu hubunganmu dengan TUHAN.
  5. Banyak orang dikendalikan oleh kebutuhan akan persetujuan. Mereka mengijinkan ekspektasi-ekspektasi orangtua atau pasangan atau anak-anak atau guru atau teman-teman mengendalikan hidup mereka.

Tidak ada yang lebih penting daripada mengetahui maksud dan tujuan TUHAN bagi hidupmu, dan tidak ada yang bisa memberi kompensasi untuk ketidaktahuan itu- tidak kesuksesan, kekayaan, popularitas, atau kesenangan. Tanpa suatu maksud dan tujuan, hidup seperti gerakan tanpa arti, kegiatan tanpa arah, dan peristiwa tanpa alasan.

Keuntungan dari hidup yang dikendalikan tujuan:

  • mengetahui tujuanmu memberi makna pada hidupmu. Tanpa TUHAN, hidup tidak memiliki tujuan, dan tanpa tujuan, hidup tidak mempunyai makna. Tanpa makna, hidup tidak mempunyai arti penting atau harapan. Tragedi terbesar bukanlah kematian, tapi hidup tanpa tujuan. Harapan sangat esensial bagi hidupmu seperti udara dan air. Kamu membutuhkan harapan untuk bisa mengatasi [apapun]. Harapan datang dari memiliki suatu tujuan.
  • mengetahui tujuanmu menyederhanakan hidupmu. Hal itu mendefinisikan apa yang kamu lakukan dan apa yang tidak kamu lakukan, kegiatan apa yang esensial dan apa yang tidak. Tanpa tujuan yang jelas kamu tidak memiliki landasan untuk keputusan-keputusan, alokasi waktumu, dan pemanfaatan sumberdayamu.
  • mengetahui tujuanmu memfokuskan hidupmu. Ia mengkonsentrasikan usaha dan energimu pada apa yang penting. Kamu menjadi efektif dengan cara menjadi selektif. Tanpa suatu tujuan yang jelas, kamu akan terus mengubah arah, pekerjaan, hubungan, gereja, atau hal-hal eksternal lain – berharap masing-masing perubahan itu akan menyelesaikan kebingunganmu atau mengisi kekosongan hatimu. Jika kamu ingin hidupmu mempunyai dampak, fokuskan! Lakukan hanya apa yang paling penting.
  • mengetahui tujuanmu memotivasi hidupmu. Tujuan selalu menghasilkan gairah. Tidak ada yang memberi energi seperti suatu tujuan yang jelas.
  • mengetahui tujuanmu menyiapkanmu bagi keabadian. Apa yang paling penting tidak akan berupa apa yang orang lain katakan tentang hidupmu, tapi apa yang TUHAN katakan. Hidup untuk menciptakan suatu warisan duniawi adalah suatu tujuan yang picik. Pemanfaatan waktu yang lebih bijaksana adalah membangun suatu warisan surgawi. Kamu ditaruh di sini untuk menyiapkan diri bagi keabadian.

Yang paling penting nantinya adalah: apakah kamu menerima bahwa apa yang Yesus lakukan untukmu dan pakah kamu belajar untuk mengasihi dan mempercayai-Nya? Apakah yang kamu lakukan dengan hidupmu – semua karunia, talenta, kesempatan, energi, hubungan, dan sumberdaya yang TUHAN berikan padamu?

Tujuan artikel ini adalah menyiapkan kamu untuk kedua pertanyaan di atas. Yang pertama menentukan di mana kamu akan menghabiskan keabadian. Yang kedua akan menentukan apa yang kamu lakukan dalam keabadian.

Saturday, April 16, 2011

Kenapa Orang Kristen Susah Sekali Berdoa?


Kenapa orang kristen susah sekali berdoa?

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa jawaban dari hidup ini ialah doa dan iman. Rasul Paulus menulis, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4:6). Paulus mengatakan pada kita, “Carilah Tuhan dalam setiap bidang di dalam hidupmu. Dan lebih dulu bersyukurlah pada-Nya karena Ia mendengarkanmu.”

Maksud Paulus jelas : Selalu berdoa terlebih dahulu! Kita tidak berdoa sebagai usaha terakhir – pergi ke sahabat dulu, lalu ke pendeta atau konselor, dan akhirnya berlutut untuk berdoa sebagai usaha terakhir. Tidak – Yesus berkata pada kita, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). Kita harus pergi pada Tuhan dulu – sebelum pergi pada yang lain!

Sangat menggetarkan hati waktu membaca surat yang dikirim ke pelayanan kami dari banyak orang Kristen yang mengalami kegagalan. Keluarga yang kacau, perceraian suami istri, orang yang berjalan dengan iman bersama dengan Kristus selama bertahun-tahun kini hidup dalam ketakutan dan kekalahan. Setiap orang ini dikalahkan oleh musuh – dosa, depresi, keduniawian, kepalsuan. Dan tahun demi tahun masalah mereka hanya kelihatan semakin parah.

Tetapi, yang mengejutkan saya ialah dari surat mereka sedikit sekali yang menyinggung tentang doa. Mereka mencari kaset, buku, konselor, menelpon acara-acara, macam-macam terapi – tetapi jarang untuk berdoa. Mereka mengalami kekuatiran, kegentaran, hidup di bawah awan gelap setiap hari, karena mereka tidak punya jawaban atas masalah mereka.

Kenapa orang Kristen dalam masa krisis sulit mencari Tuhan untuk kebutuhan mereka yang mendesak? Padahal Alkitab adalah kesaksian yang panjang tentang Tuhan yang mendengarkan seruan anak-anakNya dan menjawab mereka dengan kasih yang hangat :

“Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong.” (Mazmur 34:16)

“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.” (ayat 18)

“Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya.” (1 Yoh 5:14-15)

” Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” (Yak 5:16)

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Mat 21:22)

“tetapi doa orang jujur dikenanNya.” (Ams 15:8)

“tetapi doa orang benar didengarNya.” (ayat 29)

“sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.” (Mazmur 102:18)

Dengarlah apa yang dikatakan Daud, “Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.” Daud berkata, “Aku telah membuktikan Engkau, Tuhan! Dalam semua cobaan, aku tidak berpaling pada siapa pun. Aku hanya mencari Engkau saja – dan Engkau mendengarkan aku, menjawab aku, dan memberiku kekuatan untuk peperangan yang kuhadapi!” “dalam kesesakan engkau berseru, maka Aku meluputkan engkau, Aku menjawab engkau” (81:7)

Janji-janji dan kesaksian ini ialah bukti yang luar biasa akan pemeliharaan Tuhan. Dan begitu bermacam-macam dan banyaknya kesaksian semacam ini, saya tidak mengerti mengapa banyak orang Kristen tidak dapat melihatnya!

Tentang doa, Alkitab memberikan pada kita lebih besar daripada sekedar janji-janji. Alkitab memberikan juga peringatan tentang bahaya mengacuhkan doa. “bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,.” (Ibrani 2:3). Bahasa Yunani dari ï¿Â½menyia-nyiakanï¿Â½ di sini berarti memandang enteng, hal yang sepele.

Maksud dari ayat ini ialah hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kita – dan doa tentu adalah salah satunya. Tuhan bertanya, “Bagaimana kamu bisa berharap untuk terlepas dari kehancuran dan kebinasaan pada masa kegelapan yang akan datang, kalau kamu tidak belajar berhubungan dengan Ku melalui doa? Bagaimana kamu akan mengenal suara Ku pada hari itu, jika kamu belum pernah mendengarnya dalam hatimu dalam ruang doamu?

Saya percaya Tuhan merasa sedih karena banyak dari umat-Nya yang mengabaikan doa hari-hari ini. Yeremia menulis, “Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.” Yeremia 2:32

Inilah pertanyaan saya yang besar – satu hal yang tidak bisa saya pahami : Bagaimana umat Tuhan – yang selalu diserang oleh kuasa neraka, menghadapi masalah dan cobaan dari berbagai sisi – tidak pernah mencari Tuhan minggu lepas minggu? Dan bagaimana mereka bisa mengaku mengasihi Nya dan percaya pada janji-janji Nya tapi tidak pernah mendekat kepadaNya?

Penulis kitab Ibrani memanggil kita untuk mendekatkan diri pada Tuhan

Ibrani 10 mempunyai janji yang luar biasa. Dikatakan bahwa pintu Tuhan selalu terbuka untuk kita, memberikan hubungan langsung dengan Bapa.

“Jadi saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” (Ibrani 10:19-22).

Pada ayat selanjutnya, kita diperingatkan bahwa hari Tuhan sedang mendekat dengan cepat. “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (ayat 25). Tuhan berkata, “Bahkan sekarang, pada saat kedatangan Kristus telah dekat, kamu harus mencari wajahKu. Inilah waktunya untuk pergi ke ruang doamu dan mengenalKu lebih dalam!”

Saya percaya kalau kita sedang melihat tanda-tanda yang merupakan bukti dari sistem perekonomian kita yang akan runtuh; kekerasan dan kejahatan sedang meningkat. Lingkungan kita menjadi brutal. Nabi palsu – “malaikat terang” – telah menipu banyak orang dengan ajaran-ajaran sesat. Dan kapan sajat dapat terjadi saatnya penganiayaan, yang akan membuat hati orang putus asa karena ketakutan. Tetapi, sebelum segalanya terjadi penulis kitab Ibrani berkata:

“Jangan biarkan kebenaran hilang dari padamu! Tetap bangun dan berjagalah. Kamu memiliki pintu terbuka ke hadapan hadirat Allah yang kudus – maka masuklah ke dalamNya dengan jaminan iman, supaya permohonanmu didengarNya. Darah Kristus telah membuat jalan bagimu – dan tidak ada suatupun berdiri di antara kamu dan Bapamu. Kamu mempunyai segala hak untuk masuk tempat maha kudus, menerima pertolongan yang kamu butuhkan!”

Pada saat kita memandang enteng korban Yesus – yang telah Ia berikan supaya kita mendapatkan apa yang kita butuhkan dari Bapa – kita telah melecehkan karunia Tuhan, menyulut kemurkaanNya!

Tetapi dengan kuatnya segala peringatan dan bahaya mengacuhkan doa, orang Kristen masih merasa sulit untuk beroda. Kenapa? Saya percaya ada empat alasan untuk hal ini.

* Beberapa orang Kristen Tidak Berdoa karena Mereka Mempunyai Kasih yang Suam-suam kepada Tuhan!

Pada saat saya memakai kata ’suam-suam’ untuk menggambarkan kasihnya pada Yesus, saya tidak mengartikan ia dingin terhadap Tuhan. Tetapi yang saya maksudkan ialah bahwa kasihnya ‘murah’ – tidak berharga. Biarlah saya memberikan sebuah contoh:

Saat Yesus berpesan pada jemaat Efesus di kitab Wahyu pasal 2, pertama-tama Ia memuji mereka karena pekerjaan mereka. Ia mengakui kerja keras mereka di dalam iman – membenci dosa dan kompromi, menolak ajaran sesat dan tak pernah lelah atau menyerah pada waktu disiksa, dan selalu berdiri untuk Injil.

Tetapi Kristus berkata, Ia menemukan satu hal yang kurang pada mereka. Mereka telah meninggalkan kasih mula-mula, kasih yang mahal padaNya! “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (Wahyu 2:4)

Walaupun mereka mempunyai pekerjaan yang bagus, mereka meninggalkan kasih mereka, perjalanan mereka dengan Yesus. Dan sekarang Ia berkata pada mereka, “Kamu telah meninggalkan kasihmu yang semula. Kamu meninggalkan kedisiplinan yang berharga untuk datang dalam hadiratKu, untuk berhubungan denganKu!”

Perhatikanlah: Yesus sedang berbicara pada orang-orang percaya yang memulai dengan kasih yang menyala-nyala kepadaNya. Ia tidak be113cara pada orang Kristen yang mati, dingin yang tidak pernah mengasihiNya. Bahkan Ia berkata, “Tidak mustahil bagi seorang yang dulunya memiliki hati yang mengasihiKu membiarkan kasihnya menjadi suam. Hamba yang baik yang dulu setiap hari mencari diriKu di ruang doanya sekarang jarang berdoa sama sekali!”

Bayangkanlah betapa menyedihkan hal ini bagi Kristus, mempelai lelaki kita. Perkawinan macam apa yang akan terjadi antara suami dan istri yang tidak pernah meluangkan waktu di dalam keintiman? Dan itulah yang Yesus bicarakan di sini. Ia ingin suatu saat yang khusus denganmu, untuk menikmati keintiman denganNya!

Kamu boleh bilang kalau kamu mengasihiNya – tetapi kalau kamu tidak pernah bertemu dengan Dia, kamu membuktikan kalau kamu tidak mengasihiNya sama sekali. Perilaku seperti itu tidak akan berjalan dengan sepasang kekasih. Kalau kamu bilang pada pacarmu kalau kamu mencintainya, tapi kamu hanya bertemu seminggu sekali – hanya cukup untuk mengatakan, “Hai, sayang, aku cinta kamu, sekarang – sampai jumpa!” – ia tidak akan mempercayainya. Mengapa Yesus, yang memberikan semuanya – hidupNya sendiri – untukmu harus percaya?

Tidak penting seberapa kerasnya pujianmu di gereja, seberapa banyak kamu bilang kamu mengasihiNya, seberapa banyak air mata yang kamu curahkan. Kamu bisa memberikan kelemah lembutan, mengasihi sesama, membenci dosa, menegur yang bersalah – tapi jika hatimu tidak terus-menerus mendekat pada hadirat Kristus, kamu tidak mengasihinya. Kamu menganggap kecil doa, mengabaikannya – dan menurut perkataan Yesus sendiri, inilah buktinya bahwa kamu kehilangan kasihmu terhadapNya.

Semua pekerjaan kita sia-sia, kecuali kita kembali pada kasih yang menyala-nyala pada Yesus. Kita harus menyadari, “Mengasihi Yesus bukanlah melakukan semua hal, tetapi menyangkut disiplin hari lepas hari untuk menjaga satu hubungan. Dan itulah yang membuatku berkorban!”

# Beberapa orang Kristen tidak berdoa karena mereka telah kehilangan prioritasnya!

Prioritas ialah seberapa pentingnya kamu menganggap satu hal. Dan orang Kristen yang mengabaikan doa telah kehilangan prioritasnya!

Banyak orang percaya bertekad mereka akan berdoa kalau mereka mempunyai waktu. Tetapi tiap minggu, mencari Kristus menjadi kurang penting bagi mereka daripada mencuci mobil, membersihkan rumah, mengunjungi teman, makan di luar, pergi belanja, menonton olah raga. Mereka cuman tidak menyediakan waktu untuk berdoa.

Tetapi manusia akan tidak berbeda pada jaman Nuh dan Lot. Prioritas utama mereka adalah makan dan minum, beli dan jual, kawin dan memperhatikan keluarga mereka. Mereka tidak punya waktu untuk mendengarkan pesan Tuhan tentang penghakiman yang akan tiba. Sehingga tidak ada yang siap pada saat penghakiman itu tiba!

Kenyataannya, tidak ada yang berubah selama berabad-abad. Untuk sebagian besar orang Amerika, Tuhan tetap menempati tempat paling bawah dari daftar prioritasnya. Dan prioritas utama adalah penghasilan, keamanan, kesenangan, keluarga. Tentu saja, untuk banyak orang Amerika, Tuhan tidak ada dalam daftarnya. Tetapi itu tidak menyedihkan Tuhan sebanyak kenyataan begitu kecilnya Ia dihargai oleh anak-anakNya sendiri!

Hari-hari ini, ribuan orang Kristen bepergian ke luar negeri untuk didoakan oleh beberapa hamba Tuhan, nabi atau penginjil. Orang-orang ini ingin merasakan jamahan Tuhan dan pengalaman yang indah di dalam hadiratNya. Tetapi walaupun mereka mendapatkan apa yang mereka cari, pengalaman itu berakhir dalam waktu yang singkat. Dan ironisnya, sepanjang waktu mereka dalam perjalanan dan mencari jamahan Tuhan, mereka tidak meluangkan waktu lima menit dalam doa!

Yang kekasih, Tuhan tidak menginginkan sisa-sia – waktu-waktu yang singkat dimana kamu hanya bisa menyetuskan pemohonan doa secara cepat. Itu bukan pengorbanan doa. Itu persembahan yang cacat – dan mengotori altarNya!

Nabi Maleakhi menuliskan, “Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu, apalagi menyambut engkau dengan baik? Firman Tuhan semesta alam.” (Maleakhi 1:8)

Maleakhi berkata, “Kamu membawa binatang tua untuk dipersembahkan ke hadirat Tuhan. Tetapi ini adalah persembahan yang ceroboh, bodoh dan bekas. Cobalah memberikan persembahan semacam ini pada pemerintahmu. Ia akan melemparkanmu dari hadapannya.”

Tuhan mengharapkan umatNya pergi ke ternaknya secara hati-hati, memeriksa semua binatang, untuk memilih yang paling sempurna dari mereka untuk dipersembahkan kepadaNya. Dan sama seperti hari ini, Tuhan mengharapkan hal yang sama dari kita. Ia ingin waktu kita yang berharga – waktu yang tidak terburu-buru atau tergesa-gesa. Dan kita harus menyediakan waktu itu untuk prioritas kita!

Saya pernah bertemu dengan pendeta dari gereja terbesar di Amerika. Orang ini adalah pelayan Tuhan yang paling sibuk yang pernah saya lihat. Ia bilang pada saya tanpa rasa salah, “Saya tidak punya waktu untuk berdoa.” Tetapi yang ia maksudkan ialah, “Saya tidak memberikan prioritas apa pun pada doa.”

Ketika saya mengunjungi gerejanya, saya tidak merasakan Roh Allah dalam jemaatnya. Kenyataannya, itu adalah gereja paling mati yang pernah saya layani. Tetapi bagaimana mungkin akan ada kehidupan, kalau pendetanya tidak berdoa?

Kenyataannya ialah, tidak seorang Kristen pun akan menyediakan waktu untuk berdoa kecuali kalau hal itu menjadi prioritas utamanya, lebih dari apapun juga – lebih dari keluarga, karir, waktu senggang, semuanya. Kalau tidak, persembahannya akan ditolak!

# Beberapa orang Kristen tidak berdoa karena mereka terbiasa hidup tanpa doa!

Banyak orang Kristen berpikir bahwa yang diperlukan hanyalah pergi ke gereja, memuji, mendengarkan firman, menolak dosa, melakukan yang terbaik, dan semua akan lebih baik bagi mereka. Ini bukanlah persembahan yang mereka bawa pada Tuhan – dan mereka berpikir Ia bersuka terhadap hal-hal itu!

Saya telah meluangkan waktu di samping tempat tidur orang-orang Kristen anggota gereja yang setia selama lima puluh tahun yang sedang sekarat. Orang-orang ini tidak pernah absen dalam pertemuan. Mereka adalah orang baik-baik, berkeluarga, dan mereka bisa berbicara tentang semua hal-hal kerohanian. Tetapi mereka tidak mempunyai kehidupan doa sama sekali. Mereka menghabiskan berjam-jam dengan keluarga, duduk di depan TV, atau melakukan hobi mereka – tapi mereka tidak punya waktu untuk sendirian dengan Kristus.

Ini mungkin terdengar kasar bagimu, tapi aku percaya orang-orang ini akan pergi ke kekalan tanpa mengenal Tuhan mereka. Tuhan tidak pernah dekat dengan mereka – karena mereka tidak pernah mendekat padaNya!

Saya takut pada setiap orang Kristen yang terbiasa hidup dengan tenang tanpa kehidupan doa sehari-hari – yang tidak pernah berhubungan dengan Tuhan. Orang-orang semacam ini akan menjadi orang asing bagiNya. Dan mereka akan ada di antara mereka yang ditolak Kristus pada hari penghakiman. “Ya, kamu melakukan banyak pekerjaan besar – kamu menyembuhkan orang, kamu melakukan mukjijat, kamu membawa banyak orang ke dalam kerajaanku. Tapi aku tak pernah mengenalmu. Enyahlah dari hadapanKu, orang asing!”

Bagaimana kita bisa lepas dari kemurkaan Tuhan, jika kita mengabaikan karunia keselamatan yang besar ini? Bagaimana kita bisa menghadap Dia pada hari penghakiman, waktu kitab-kitab dibuka untuk membuktikan bahwa kita tidak pernah meluangkan waktu dengan Dia? Kita bisa menjawab, “Tuhan, aku sadar aku hanya punya sedikit waktu untuk Engkau. Aku menghabiskan itu semua untuk diriku sendiri, untuk karirku. Tetapi sekarang aku siap untuk masuk ke dalam kekekalan untuk mengenalMu lebih jauh.” Apakah kamu kira Ia akan mengabulkannya? Tidak – Tak pernah!

Kenyataannya ialah, kamu dapat menghabiskan masa hidupmu tanpa doa. Nyatanya, saya kenal beberapa pendeta dan penginjil yang sangat ï¿Â½suksesï¿Â½ yang belajar melayani tanpa doa sama sekali. Mereka bisa menghibur kamu, menceritakan kisah yang indah dan membuatmu tertawa. Tetapi mereka tidak bisa meyakinkanmu, mengubahmu atau membuatmu mencari wajah Tuhan!

Setelah beberapa waktu, orang-orang ini akan jatuh dalam keputus asaan. Mengapa? Mereka menjadi lebih dan sangat tergantung dengan pekerjaan daging, daripada dengan Tuhan. Dan hidup mereka dipenuhi kebingungan pada semua sisi. Pengkotbah yang tidak berdoa adalah pengkotbah yang tidak berkuasa!

Begitu pula, orang Kristen yang tidak berdoa mempunyai iman yang tumpul, mudah diombang-ambingkan oleh nabi palsu, dan dengan cepat diceraiberaikan dari Injil yang benar. Orang Kristen semacam ini selalu ï¿Â½belajarï¿Â½ – tetapi tidak pernah matang!

# Beberapa orang Kristen tidak berdoa karena mereka tidak percaya Tuhan mendengar doa mereka!

Setelah beberapa waktu, banyak orang percaya akan merasa ragu-ragu terhadap doa yang belum dijawab – dan akhirnya, mereka menyerah. Mereka berpikir, “Mungkin aku kurang iman. Yang kutahu, doa tidak bekerja untukku. Dan mengapa aku harus berdoa kalau itu tidak bekerja

Orang Israel pada jaman nabi Yesaya punya sifat yang sama. Yesaya menulis : “Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalanKu. Seperti bangsa yang melakukan yang benar.. mereka menanyakan Aku.. Mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya, mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” (Yes 58:2-3).

Orang-orang ini menuduh Allah mengabaikan anak-anakNya! Mereka berkata, “Aku mengasihi Tuhan – Aku melakukan yang benar dan menjauhi dosa. Dan sampai sesaat lalu, aku setia mencari Dia dalam doa. Tapi tahukah kamu? Ia tidak pernah menjawabku! Maka, mengapa aku harus merendahkan diri di hadapanNya terus menerus? Ia tidak pernah memperhatikan permohonanku!”

Banyak wanita Kristen yang belum menikah berpikiran seperti ini. Mereka bilang, “Selama bertahun-tahun aku mencari Tuhan sepenuhnya, meminta seorang yang benar ke dalam kehidupanku. Aku telah berdoa selama lebih dari sepuluh tahun sekarang. Tetapi tidak terjadi apa-apa!” Maka mereka mencoba menikah dengan pilihan mereka sendiri – dan tragedi mengikuti hidup mereka.

Baru-baru ini, seorang pendeta menulis surat yang mencemaskan saya. Ia menulis, “Saudara Wilkerson, minggu belakangan ini aku menutup gereja yang telah kulayani selama beberap tahun. Saya membubarkan jemaat dan meninggalkan orang-orang. Selama bertahun-tahun kami berdoa untuk kebangunan rohani – tapi tidak pernah terjadi. Kami berdoa untuk gedung – tapi tidak pernah menjadi kenyataan. Selama bertahun-tahun, jumlah kami hanya berkisar tiga puluh orang. Ini semua tidak bekerja. Dan sekarang aku akan meninggalkannya dan mencari pekerjaan baru.”

Saya iba pada orang yang putus asa ini. Tetapi, saya setuju – ia perlu pekerjaan yang lain, karena mungkin ia tidak terpanggil untuk melayani sejak semula. Kamu lihat, panggilan kita bukanlah melihat kebangunan rohani terjadi, mempunyai gedung gereja, atau jumlah anggota jemaat yang banyak. Tidak – panggilan kita untuk melayani Tuhan dengan setia – dan itu termasuk kehidupan doa kita!

Yakobus menulis bahwa Tuhan tidak menjawab doa mereka yang meminta kepuasan untuk diri mereka sendiri: “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” (Yakobus 4:3). Dengan kata lain, “Kamu tidak meminta kehendak Tuhan terjadi. Kamu tidak siap untuk menyerah pada keinginanNya. Sebaliknya, kamu mencoba mendikte Dia untuk hal-hal yang memuaskan hatimu sendiri!”

Jangan buat kesalahan – Tuhan kita benar-benar setia. Paulus menulis, ” Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong” (Roma 3:4). Ia berkata, dengan arti, “Tidak masalah kalau kamu mendengar ribuan suara yang mengatakan, ‘Doa tidak bekerja. Tuhan tidak menjawabku! ‘Biarlah semua manusia disebut pembohong. Firman Tuhan tetap – dan Ia setia mendengarkan kita!”

Yesus berkata, “apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” (Mat 21:22). Dijelaskan, Kristus berkata, “Kalau kamu benar-benar percaya, kamu akan mau untuk menanti dan berharap untuk sebuah jawaban dari Bapamu di sorga. Dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk hal itu tidak masalah. Kamu harus berpegang teguh dalam iman, percaya Ia akan menjawabnya.”

Jika Tuhan menunda untuk menjawab doamu, kamu bisa yakin bahwa Ia sedang mencoba imanmu. Ia ingin agar kamu mempercayainya pada saat Ia kelihatan diam. Dan Ia mencoba kamu, untuk melihat apakah kamu akan berkata, “Aku menyerah. Ia tidak menjawabku!” Terlebih lagi, Ia ingin imanmu dimurnikan seperti emas – sehingga kamu akan diperlengkapi untuk menerima banyak jawaban, baik untuk kamu sendiri juga untuk orang lain! Saya pernah membaca kisah tentang seorang kudus – seorang saudari tua yang saleh yang berjalan dekat dengan Yesus selama bertahun-tahun. Kehidupan doanya begitu kuatnya, sehingga orang dimana-mana meminta kepadanya untuk berdoa bagi mereka. Satu hari seorang sahabatnya menulis surat dan memintanya berdoa untuk masalahnya, dan saudari ini menyetujuinya.

Beberapa minggu kemudian, saudari ini menerima surat lain dari sahabatnya itu yang isinya, “Terimakasih untuk mendoakan saya – saya telah disembuhkan!” Tetapi saudari ini baru menyadari kalau ia sesungguhnya lupa berdoa untuk sahabatnya ini! Ia bersukacita karena sahabatnya telah disembuhkan, tetapi ia heran, “Tuhan, ia sendiri berkata kalau imannya lemah. Tetapi mengapa Kau menyembuhkan dia, kalau aku lupa berdoa?”

Tuhan menjawabnya: “Aku menyembuhkannya karena kamu telah mengenal aku! Kamu bertumbuh begitu dekat denganKu, maka Aku memenuhi segala kebutuhanmu terhadap sahabatmu – sekalipun tanpa doamu.”

“Alangkah melimpahnya kebaikanMu yang telah Kau simpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kau lakukan bagi orang berlindung padaMu, di hadapan manusia!” (Mazmur 31:20). “sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!” (34:10).

Pergi ke ruang doamu setiap saat, dan carilah Ia dengan sepenuh hatimu. Itulah jawabanmu untuk perkawinan yang dipulihkan, kerabat yang belum diselamatkan, semua kebutuhan dalam hidupmu. Jawaban untukmu mungkin tidak datang dalam semalam. Tetapi, Tuhan akan melakukan pekerjaanNya dengan waktu dan jalanNya. Bagianmu ialah untuk percaya bahwa Ia setia untuk menjawabmu – sebab kamu adalah anak yang dikasihiNya!

Thursday, April 14, 2011

Lilin Kecil


Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yang dibawa oleh seorang pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, sililin kecil bertanya Kepada pria yang membawanya, "Kita hendak kemana?"

"Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas."

"Apa...? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.

"Itu bukan urusanmu. Jika nyalamu memang kecil, biarlah. Yang harus engkau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab pria itu.

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dgn kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil. Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya.

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tetapi satu hal yang harus anda ingat, bahwa hidup anda seumpama "lilin kecil"yang ada di tangan Allah yang perkasa. Segala kemampuan dan keahlian anda hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika anda tidak menaruh hidup anda di dalam tangan Allah untuk Ia pakai menjadi alatNya yang mulia.

Sebaliknya walaupun nyala anda sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika Anda mempercayakan seluruh keberadaan anda kepada Allah, maka Ia sanggup menjadikan nyala kecil anda menjadi nyala besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Bahkan bukan tidak mungkin Yosua yang adalah abdi Musa itu merasakan sedikit gentar di dalam hatinya ketika Allah memerintahkan kepadanya utk memimpin bangsa Israel merebut tanah Kanaan. Allah menghibur dan menguatkan dia bahwa Allah tidak akan meninggalkannya. Allah menjanjikan kemenangan demi kemenangan bagi dia.

Allah hanya meminta kepadanya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dan jangan menyimpang dari seluruh hukum yang telah diperintahkan Kepadamu" (Yosua1:7)

Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan anda. Jika Allah mempercayakan sesuatu Kepada Anda entah itu suatu pekerjaan besar ataupun suatu pelayanan, percayalah bahwa Anda ada di tangan Allah yang perkasa. Dia akan memakai anda sesuai kehendakNya. Kita hanyalah sebagai alatNya.

Ketika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka anda akan melihat bagaimana Ia memakai hidup Anda dan tidak mustahil keterbatasan Anda menjadi berkat yang besar!

Sunday, April 10, 2011

Katakan Tidak pada Sakit Hati


Setiap orang pernah sakit hati. Mungkin karena orangtua, boss, karyawan, istri, suami, anak bahkan kekasih. Mereka mencampakkan dan membuat kerugian besar dalam hidup dan hati kita. Kita merenung mengapa diperlakukan seperti ini? Sudah kita berikan hati dan kasih yang besar masih ditinggalkan? Mengapa orang cepat sekali melupakan cinta yang kita berikan lalu berpaling pada orang lain? Atau mengapa mereka tega berbuat jahat pada kita. Apa tidak cukup kasih dan perhatian yang kita berikan?

Sesungguhnya kalau kita mengasihi seseorang maka kita harus bersiap pula ditinggalkan atau meninggalkan mereka. Karena ada waktu bertemu ada waktu berpisah, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada masa-masa di dunia ini yang harus kita lewati. Lebih baik kita mengharapkan yang baik terjadi pada mereka. Yesus berkata, kasihilah sesamamu bahkan kasihilah musuhmu. Seorang yang dewasa adalah seorang yang bisa mengasihi tanpa syarat bahkan bila orang itu tidak mengasihi kita lagi dan berbuat jahat kepada kita.

Kita tidak boleh mengatakan tidak akan mengasihi orang lagi karena sakit hati, namun kita harus menatap semua orang dengan kasih Allah yang besar termasuk kepada mereka yang menyakiti kita. Bahwa kita juga pernah menyakiti hati Yesus namun tetap di kasihi. Bahwa orang lain menyakiti hati kita tapi kita tetap mengasihi dan mencintai mereka karena Yesus yang sudah lebih dulu mencintai kita.

Saat kita menangisi perbuatan mereka yang berbuat jahat, yang menyakiti hati kita, yang menduakan kita, yang meninggalkan kita maka sebetulnya yang kita tangisi bukanlah karena kita masih cinta dan sayang pada mereka tapi karena kita merasa kalah. Kita merasa diremehkan, dicampakkan, dibuat jahat. Jadi yang kita tangisi adalah ego kita. Dalam percintaan, orang yang sakit hati menangis bukan karena dia masih sayang sama mantannya. Tapi menangis karena merasa kalah. mungkin ada pertanyaan besar di hati, "Kenapa memilih dia, bukan aku?" Tapi ini bukan lagi rasa sayang, melainkan ego yang bicara. Kita harus kalahkan ego karena kita adalah manusia dewasa dan dapat mengalahkan segala sesuatu bersama Yesus.

Seorang yang meninggalkan kita sudah pasti ketahuan kualitasnya yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mendukung kita meraih sukses yang sebenarnya di masa depan melainkan orang yang mudah melarikan diri disaat-saat kita membutuhkan mereka. Daripada mereka melarikan diri nanti, biarkan dan relakan sekarang, lepaskan mereka pergi. Karena tidak lama lagi akan muncul orang-orang lain yang lebih baik dari mereka. Di dunia ini ada jutaan orang Tuhan ciptakan, dan pasti ada dari mereka yang diciptakan cocok untuk kita. Kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari mereka yang meninggalkan kita.

Perasaan kehilangan adalah biasa. Sejak bayi kita menangis kehilangan tempat nyaman di perut ibu. Sewaktu kecil kita menangis kehilangan ASI. Sewaktu sekolah kita menangis harus kehilangan teman-teman karena tamat sekolah dan harus berpisah. Jadi menangislah saat kehilangan, ditinggalkan atau sakit hati. Tidak masalah, itu wajar saja. Tapi jangan lama-lama, setelah itu hapus airmata anda. Pantang mengeluarkan airmata yang berharga, hanya untuk mengasihani diri sendiri dan menangisi masa lalu. Hidup kita untuk hari depan. Tangisilah masa depan kita, bukan masa lalu kita! Kenanglah pengalaman-pengalaman lucu, kebaikan-kebaikan orang yang meninggalkan kita itu dan bersyukurlah pada Tuhan yang sudah pernah mempertemukan dan memberi kesempatan menikmati hari-hari bersamanya.

Bersyukur selalu dalam setiap keadaan adalah kunci bagi kita untuk mengalahkan sakit hati dan perasaan ditinggalkan. Ayo tanggalkan egomu! Terimalah kenyataan! Buka lembaran baru! Temui orang-orang baru! Masih banyak kesempatan luas di luar sana. Masih panjang jalan yang harus ditapaki. Jangan disusahkan dengan orang-orang yang meninggalkan kita itu. Tertawalah hahahahaha untuk masa lalu kita yang penuh kenangan. Karena kita diciptakan untuk masa depan bukan untuk masa lalu. Katakan, "Tuhan ada di pihakku siapakah lawanku?"

Membereskan Sakit Hati


Tidak selamanya gelap itu ada suatu saat akan terbit mentari yang menghapuskan kegelapan. Sakit hati, ditinggalkan, disakiti, didiskriminasi, dicampakkan, dikhianati, dll merupakan penyebab kesedihan yang dalam. Dalam beberapa kasus hal ini membuat orang mengalami stress yang berkepanjangan bahkan menjadi penghuni rumah sakit jiwa. Untuk menghindari hal demikian diperlukan tindakan membereskan sakit hati sehingga membawa kehidupan masa depan yang penuh harapan.

1. Akui Anda sakit hati
Tindakan mengakui keadaan bahwa anda sakit hati adalah sikap tepat. JIka anda tidak mengakuinya maka tidak akan ada kesembuhan. Tapi jika anda mengakuinya maka akan mudah menemukan jalan keluarnya.

2. Minta Tuhan ampuni
Setelah anda jujur mengakui bahwa anda sakit hati, diperlukan Tuhan untuk menangani kondisi anda. Minta ampunlah pada Tuhan untuk semua dosa anda dimasa lalu dengan pasangan anda, akuilah itu dan minta disucikan dengan darah Yesus, lalu usirlah semua roh jahat penyebab dosa dan minta Tuhan membereskan sakit hati anda.

3. Memberkati orang yang menyakiti
Ini tindakan yang Yesus ajarkan untuk memberkati orang yang menyakiti. Hal ini berat namun mau tidak mau harus dilakukan supaya anda pulih. Berkat yang anda mintakan untuk orang itu akan juga menimpa anda.

4. Kuburkanlah masa lalu
Akan muncul perasaan-perasaan kehilangan, perasaan-perasaan cinta, memori-memori masa lalu yang indah, namun itu akan terus membuat anda sakit hati. Kuburkanlah itu, dan ketika dia muncul dibenak anda, segeralah diusir dalam nama Yesus, karena itu adalah godaan untuk menjerat anda agar kembali sakit hati. Anda harus melawan semua godaan kembali ke Mesir dan nikmati kehidupan baru yang Tuhan sudah siapkan

5. Menangislah keras-keras
Dalam proses mengakui sakit hati, meminta pengampunan, memberkati dan menguburkan masa lalu pasti anda akan sedih. Tidak mengapa kok menangislah keras-keras. Bahkan mungkin anda akan menangis selama seminggu penuh, tidak masalah. Lakukanlah. Tapi setelah itu bangkit kembali. Lihatlah masa depan yang luas yang masih harus anda jalani. Lihat lah sekeliling anda masih ada peluang baru, orang baru, kesempatan baru yang terbuka yang menanti anda untuk terlibat di dalamnya.

6. Melangkah keluar dari masa lalu
Jika memungkinkan kunjungilah tempat-tempat indah anda dan katakanlah dalam nama Yesus aku menguburkan masa laluku dengan dia disini. Ini mungkin harus dengan tertatih tatih anda lakukan bahkan dengan airmata, tapi tidak masalah ini akan menyembuhkan anda dengan segera. Ambillah batu dan buanglah ke air atau ambillah pasir dan benamkan batu itu sebagai lambang anda menguburkan masa lalu anda. Setelah itu tinggalkanlah tempat itu, beralihlah ke tempat lain. Lakukan hal yang sama, kuburkan masa lalu. Lalu kembali lah pulang dan minta air ROH KUDUS membasuh anda, membersihkan anda dan memulihkan anda.

7. Minta Tuhan pulihkan
Tuhan adalah Allah setia, Dia akan sanggup untuk memulihkan anda. Pemulihan akan segera terjadi ketika anda datang kepadaNYA, Dia akan memberikan anda kelegaan karena untuk itulah Dia datang ke dalam dunia yakni melayani mereka yang sakit hati untuk memberikan kepada mereka baju pesta ganti kain kabung.

8. Memulai hidup baru
Mulailah jalani hidup baru, kebiasaan baru, bertemanlah dengan orang-orang baru, jalanilah kehidupan baru. Aktiflah dalam kegiatan social kemasyarakatan, berjalan lah bersama sobat terdekat, berolahragalah, ikutlah ibadad di gereja, hadirilah komsel, buat hobi baru, mulai menulis, bekerjalah dengan semangat baru, peliharalah rasa optimis dan andalkan Tuhan selalu. Kini anda adalah manusia baru. Tidak lah perlu menangisi masa lalu lagi melainkan tersenyumlah akan perubahan yang sudah terjadi. Karena setiap perubahan pasti membawa angin segar bagi anda, yakni angin kesuksesan dan kebahagiaan yang lebih besar lagi dibanding masa lalu. Selamat menjalaninya.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Sakit Hati?


Sakit hati tentu tidak diinginkan oleh siapapun. Namun jika rasa sakit itu datang juga dan tak terelakkan, apa yang harus dilakukan jika anda sakit hati? Berikut ini langkah-langkah sederhana yang akan memberi Anda kekuatan untuk menghadapinya:

1. Datang kepada Yesus
Matius 11:28 — "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

2. Memuji Allah
2 Korintus 1:3 — "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah."

3. Yakin ada Berkat di Balik Sakit Hati
2 Korintus 4:17 — "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami."

Cara Meningkatkan Keterbatasan


Waktu dalam hidup itu harus dipakai sedemikian rupa sehingga setiap hari kita dapat mencapai sesuatu yang baik. Ada orang yang berdalih bahwa waktu yang ada ini tidaklah cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi apakah benar 24 jam sehari adalah waktu yang sedikit, sehingga kita tidak punya waktu untuk hal-hal penting lainnya, seperti menjalin hubungan dengan Tuhan atau dengan orang terdekat kita?
Ada tiga langkah yang dapat kita lakukan jika kita mau membuat jadwal yang baik:
1. Urutkan prioritas.
Jika semua kegiatan harus dilakukan pada hari ini tentu waktu tidak akan cukup, jadi buatlah pilihan. Apa yang memang penting dan apa yang tidak penting. Apa yang memang bersinggungan dengan arah hidup kita, itulah yang kita prioritaskan. Orang yang sudah berkeluarga harus memprioritaskan keluarganya, dan bukan pekerjaannya. Seorang pekerja wajib memprioritaskan pekerjaannya dan bukan hobinya, kecuali jika pekerjaannya adalah hobinya juga. Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi (Ams. 12:11)

2. Ringankan pendirian kita.
Kadang kita sudah membuat jadwal tetapi ada saja hal-hal lain yang tiba-tiba menginterupsi untuk dilakukan. Jangan terlalu terkekang dengan jadwal tersebut, sebab tidak selalu semua kegiatan dalam daftar harus dikerjakan. Tidak ada yang memaksa kita untuk melakukannya, dan kita juga tidak akan kehilangan nyawa jika kita tidak melakukannya. Janganlah kita stress karena beban yang kita paksakan sendiri. Cobalah untuk tidak terlalu kuatir jika dalam jadwal ada hal-hal yang tidak sempat dikerjakan, sebab hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Ams. 17:22)

3. Percaya pada Tuhan.
Saat keadaan mulai tidak terkendali, percayalah pada Tuhan seperti yang Daud lakukan dalam 1Sam. 30:6 “Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu… Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.”

Stress adalah pertanda bahwa kita mulai mengandalkan kekuatan kita sendiri, atau melihat kepada permasalahan kita dari sudut pandang kita yang terbatas. Penyebab terbesar stress adalah karena kita terlalu serius sama diri sendiri dan kita tidak serius dengan Tuhan.
http://www.terangdunia.com

Jangan Mengeluh, Bersyukurlah


Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-Hari, tetapi seringkali Kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar. Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya.

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.

"BosKu kelewatan.. masa sudah jam 6 saya masih disuruh lembur, sekalian saja suruh saya nginap di kantor!"

"Kerjaan saya ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan 'job-des' saya"

"Anak buah saya memang bego, disuruh apa-apa salah melulu."

Kita semua pernah melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya.

Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan. Dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana?

Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur. Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan pasti ada hal yang dapat kita syukuri.

Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan.

Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan.

Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan.

Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.

Cobalah untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan kembali kegiatan Anda.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka Mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.

3. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.

Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri.


"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)

40 Fakta Tentang Cinta dari Alkitab


01. Cinta adalah pencipta keindahan terhebat. (1Tim. 2:9-10)
02. Cinta adalah suatu wujud keinginan; dalam niat dan tindakan. (1Yoh. 3:18)
03. Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu. (1Kor. 13:3)
04. Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses: Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana. (Flp. 4:5)
05. Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: kenangan melalui masa sulit bersama. (2Tim. 1:2-3)
06. Kita dapat menjaga kehidupan cinta kita bila menjadikannya sebagai prioritas dalam kehidupan kita. (Kid. 4:16)
07. Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat. (Rm. 8:28)
08. Cinta membuat segala sesuatu menjadi ringan. (Mat. 11:28)
09. Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban. (Mat. 11:30)
10. Cinta memberikan segala-galanya dengan tidak mengharapkan balasan. (Yoh. 3:16)
11. Cinta kekanak-kanakan berkata: "Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu." Cinta dewasa berkata: "Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu." (1Yoh. 3:16)
12. Cinta memang benar seperti yang terdengar, terlihat, tertulis, dan dibicarakan banyak orang. Cinta patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yang ada untuk mendapatkannya. (1Yoh. 3:1)
13. Cinta adalah suatu pencarian. (Gal. 5:14)
14. Kebiasaan terlihat indah di dalam cinta. (2Kor. 8:12)
15. Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua. (Rm. 5:8)
16. Cinta adalah satu-satunya gairah yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya. (Yoh. 14:1-3)
17. Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros:meskipun cinta itu diberikan, dibuang, disebarkan, dikosongkan dari perbendaharaan anda, anda akan memiliki lebih banyak dari semula. (Luk. 6:38)
18. Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1Kor. 10:24)
19. Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut. (Rm. 8:6)
20. Kebersamaan menguatkan cinta. (Fil. 1:7)
21. Ketidakhadiran mempertajam cinta. (2Tim. 1:4)
22. Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang. (Kis. 20:31-32)
23. Hargailah kebajikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya. (Kid. 5:16)
24. Bagaimana aku dapat mencintaimu? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku. (Hos. 3:1)
25. Pembicaraan intim dengan pasangan dapat meringankan beban perjalanan yang penuh dengan tantangan. (Kid. 4:1)
26. Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan. (Flp. 2:4)
27. Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan. (Kis. 2:44-45)
28. Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan. (Pkh. 4:10)
29. Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak aku ketahui, tidak kuingat, dan tidak kuinginkan.(Kid 5:2)
30. Tiada hubungan yang tidak bermasalah. (Pkh. 7:29)
31. Cinta berani mengambil risiko untuk melihat impian pasangan anda menjadi kenyataan. (1Ptr. 3:6)
32. Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi. (Ams. 20:22)
33. Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali. (2Kor. 3:17)
34. Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta. (Rm. 8:1-2)
35. Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yang lebih baik satu sama lain. (Rm. 13:10)
36. "Aku mencintaimu". Itu berarti: "kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang." (1Ptr. 3:7)
37. Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius. (1Kor. 13:5)
38. Pernikahan adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain. (Rm. 12:9)
39. Tujuan pernikahan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama. (Ef. 4:3)
40. Pernikahan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1Ptr. 1:22)

Ada dua jenis cinta. Cinta yang didasari oleh Firman Tuhan dan cinta yang didasari oleh hawa nafsu, pikiran sendiri. Cinta yang benar adalah cinta yang selalu memberi kasih dan saling berbagi tanpa syarat. Ketika seseorang semakin dewasa dalam Tuhan, otomatis cinta yang dia berikan pada pasangannya, adalah cinta yang murni, karena dia memiliki pikiran Kristus; di mana, harus ada kebenaran dan kekudusan hidup! Jadi cintailah cinta dengan benar, jangan merusaknya dengan hawa nafsu.

Sepuluh Prinsip Tuhan untuk Pernikahan


Pernikahan bahagia tentu menjadi keinginan setiap pasangan suami isteri. Sebenarnya itu juga kerinduan Tuhan bagi setiap anak-anak-Nya, bahkan Dia telah memberikan prinsip-prinsipnya untuk meraih hal tersebut. Jika kita mau taat mengikuti apa yang Tuhan tuliskan dalam Firman-Nya, pernikahan yang bahagia itu akan menjadi milik kita.
Di bawah ini adalah sepuluh prinsip dan hukum yang akan menunjukkan jalan untuk melalui pernikahan yang bahagia. Anda akan mengerti makna pernikahan bahagia melalui hal ini:

1. Jangan membawa-bawa kesalahan masa lalu.
"Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. (Lukas 6:37). Ini hukum tabur tuai dalam hal pengampunan.

2. Abaikan seluruh dunia, peduli satu sama lain.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya (Markus 8:36). Prioritas Anda harus benar dalam menjalani hidup. Adalah salah jika Anda sukses di bidang lain sementara hal yang mendasar yaitu keluarga Anda, sedang Anda pertaruhkan.

3. Jangan tidur dengan pertentangan yang belum selesai.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu (Efesus 4:26). Pemberesan suatu pertentangan membuat jiwa Anda sehat dan tidak ada tembok pemisah yang merusak komunikasi dengan pasangan.

4. Katakan pujian paling tidak sekali sehari pada pasangan Anda.
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati. (Amsal 15:4). Jikalau Anda berbahagia saat dipuji serta dihargai orang lain, demikian juga dengan pasangan Anda saat Anda puji.

5. Jangan temui pasangan tanpa perasaan kasih sayang.
Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur (Kidung Agung 1:2). Penampilan dan sikap tidak bahagia tidak akan membawa keuntungan apapun, pilihlah sikap positif, maka semua keadaan akan menjadi lebih baik.

6. Bersukacita dalam kaya atau miskin karena Tuhan menyatukan Anda.
Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian (Amsal 15:7). Tuhan tidak pernah berkehendak Anda hidup dalam penderitaan ketika Dia mengijinkan Anda dan pasangan Anda disatukan dalam pernikahan. Namun jika keadaan buruk menimpa, bertahanlah, karena masalah apapun akan selalu berakhir dan diselesaikan.

7. Jika harus memilih antara keinginan anda atau pilihan yang baik dari pasangan anda, pilihlah pendapat pasangan anda.
Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya (Amsal 3:27). Ada kemenangan dari suatu tindakan mengalah. Ada tuaian setelah Anda selesai menabur, tunggulah waktunya dan selalulah menabur hal baik.

8. Selama masih bernafas, pasangan Anda mungkin akan menyakiti Anda, belajarlah untuk mengampuni.
Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia. (Lukas 17:3-4). Anda kenal betul jika Tuhan adalah pengampun, maka pilihlah sikap untuk mampu mengampuni sesama jika terjadi kesalahan.

9. Jangan gunakan firman Tuhan, iman bahkan nama Tuhan sebagai palu penghancur.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. (Yohanes 3:17). Jangan pernah mengatasnamakan Tuhan untuk menghancurkan hidup pasangan dan sesama Anda. Jika Tuhan saja mengasihi orang berdosa, siapakah Anda jika Anda menghakimi pasangan dan sesama Anda.

10. Jadikan kasih sebagai panduan.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (1 Korintus 13:4-5). Dalam kasih tersimpan segala yang disebut kebaikan.

(TYM)

Goal Setting, Sudahkah Kita Hidup Sesuai Visi Allah?


Awal tahun adalah saat yang tetap untuk kita menelusuri kembali perjalanan hidup kita selama setahun lalu dan merencanakan apa yang akan kita lakukan di tahun ini. Baik untuk keluarga kita, bisnis kita, kegiatan sosial kita dan lain sebagainya: Apa cita-cita kita? Apa yang ingin kita capai? Apa yang ingin kita lakukan?

Hukum 20-80
Hukum 20-80 ini biasa juga disebut hukum Pareto. Dalam hidup ini ternyata hanya 20% dari seluruh aktifitas kita yang ternyata menyumbangkan 80% bagi kehidupan kita. Bagi seorang Agnes Monica, ternyata dari seluruh kemampuan yang dia bisa, kemampuannya di bidang tarik suara dan acting menyumbang 80% dari kehidupannya. Bagi seorang Rudi Hartono, ternyata 20% dari seluruh kemampuannya, yaitu Badminton menyumbangkan 80% kesuksesan dalam hidupnya.

Prioritas! Itulah yang dimaksudkan. Kita memiliki banyak kegiatan, kita juga memiliki banyak kemampuan, namun sulit bagi kita untuk dapat melakukan hal itu semua, atau sulit bagi kita untuk mempertajam semua kemampuan kita secara bersamaan. Kita perlu menentukan skala prioritas, apa 20% kegiatan dan kemampuan kita yang paling menonjol dan mampu menyumbangkan 80% keberhasilan dalam hidup
kita? Fokuslah pada 20% itu.

Waktu
Dalam hidup ini ada empat hal yang tidak bisa kembali; kata yang telah diucapkan, panah yang telah dilepaskan, masa lalu, dan kesempatan yang disia-siakan. Kekayaan yang disia-siakan, kadang-kadang bisa diperoleh kembali. Kesehatan yang disia-siakan, jarang bisa diperoleh kembali. Tetapi waktu yang disia-siakan, tidak pernah diperoleh kembali.

Waktu yang dapat kita gunakan sangat terbatas karena banyak hal yang tidak dapat kita kontrol. Tapi sayangnya, sering kali kita menghabiskan waktu kita, seperti kita masih punya banyak sekali persediaan waktu. Pertanyaan bagi kita bukanlah apakah kita sibuk? atau sejauh mana kita sibuk? Tetapi apakah kita sibuk melakukan pekerjaan dengan tepat?

Empat unsur penting untuk mengevaluasi hidup kita selama ini:
1. Arah
2. Prioritas
3. Mulai dari Akhir
4. Finishing Well, mengakhiri hidup dengan baik

Pertanyaannya adalah:
Apakah selama ini hidup kita tidak bertujuan?
Apakah selama ini hidup kita tanpa arah yang jelas dan pasti?
Apakah selama ini hidup kita sekadar mengalir?
Apa kehendak Tuhan terhadap hidup kita?
Apakah hidup kita sudah kita mulai dari akhir, artinya apakah hidup kita sudah kita mulai dari tujuan akhir hidup kita, sebelum kita mati?
Kita tidak dapat mundur dan mengulangi lagi awal kehidupan kita, tetapi kita dapat mulai dari sekarang dan membuat sebuah akhir yang baru.

VISI
Apa visi hidup kita? Ada 2 jenis Visi, yaitu Visi dari Allah dan Visi ambisi manusia. Pikirkanlah dan
pergumulkanlah APA VISI ALLAH TERHADAP HIDUPKU?

Visi adalah melihat sebuah gambaran tentang apa yang akan terjadi di masa datang. Visi mengekspresikan nilai dan standar tertinggi kita, visi juga membuat kita spesial dan berbeda dari orang lain. Visi sangat membantu kita memaparkan tahun-tahun ke depan dan membuat kita tetap fokus. Selain itu visi juga membuat energi kita terfokus.

Visi memang bukan segalanya, namun visi adalah awal segalanya. Jika tidak ada visi maka rakyat binasa, visi adalah masa sekarang dan masa akan datang.

Proses memiliki Visi, pertama kita perlu proses eksplorasi dan kreasi, kedua kita perlu sadar bahwa ini merupakan proses intuitif dan emosional dan seringkali tidak sesuai dengan logika. Di atas itu semua visi harus kita minta pada Tuhan, apa yang menjadi keinginanNya atas hidup kita.

Dalam praktik sehari-hari visi tidak selalu datang terang benderang, seringkali visi dari Tuhan datang sebagai proses kristalisasi dari berbagai tantangan hidup yang pada waktunya menjadi berlian indah yang bernilai tinggi bagi kita dan sesama.

Proses penggalian dan kreasi dalam memiliki visi adalah:
1. Lihat ke dalam diri, apa yang kita rasakan?
2. Lihat ke belakang, apa yang sudah kita pelajari?
3. Lihat ke sekeliling, apa yang terjadi pada orang lain dan sekitar?
4. Lihat ke depan, apa gambaran utuhnya?
5. Lihat ke atas, apa yang Tuhan harapkan dari kita?
6. Lihat ke samping, apa sumber daya yang kita miliki?

MISI
Visi saja tidak cukup, harus ada komitmen untuk BERTINDAK mencapai visi yang disebut dengan MISI. Pertanyaannya adalah, apa misiku? Akan ada pilihan tindakan yang tak terbatas untuk menentukan misi kita, pilih satu yang dapat memberikan hasil maksimal untuk merealisasikan visi.

Asumsi yang sering kali salah tentang misi adalah misi adalah my to do list, atau misi saya harus penuh dengan penderitaan, atau misi saya harus mirip dengan orang seusia saya.

GOAL
Misi saja tidak cukup harus ada satu set langkah-langkah yang khusus dan diukur untuk mencapai misi. Langkah-langkah itu disebut goal. Goal merancang program untuk mencapai misi dan merealisasikan visi yang sudah kita tetapkan. Kita mempunyai satu visi dan satu misi namun banyak goal dan banyak kegiatan yang berdasarkan goal.

Kehidupan kita harus seimbang dan utuh, maka gol yang kita tetapkan haruslah meliputi seluruh aspek kehidupan; karier, keuangan, keluarga, pendidikan, kesehatan, rohani, minat pribadi, pelayanan. Dan agar gol tersebut dapat kita capai haruslah memenuhi kriteria SMART:
1. Specific (khusus dan jelas)
2. Measurable (dapat diukur)
3. Attainable (dapat dicapai)
4. Realistic (realistis)
5. Time Bound (target waktu)

Pentingnya menetapkan GOAL:
1. Dapat mengurangi stress.
2. Jika kita melangkah diarah yang benar, tiap langkah—betapapun kecilnya—akan membuat kita dekat ke tujuan.
3. Seorang dgn sebuah goal/tujuan akan berjalan seratus kilometer di satu jalan. Tapi seorang tanpa goal/tujuan akan berjalan satu kilometer di seratus jalan.
4. Seorang yang berorientasi pd goal/tujuan selalu berambisi untuk mencapai tujuannya melebihi Status, Kekuasaan & Uang.
5. Penetapan Goal menolong kita untuk tetap FOKUS.
6. Penetapan Goal menolong kita untuk menyederhanakan dalam mengambil keputusan.

Prinsip-prinsip penting dalam mencapai GOAL
1. Belajar berkata TIDAK pada sebuah kesempatan dan berkata YA kepada GOAL.
2. Goal-goal kita harus bersumber dari kerinduan yang dalam dan keinginan yang besar.
3. Teguh terhadap goal-goal kita & fleksibel terhadap metode kita (aktivitas)
4. Goal-goal kita harus ditulis.
5. Kenali hambatan-hambatan dalam mencapai goal-goal kita.
6. Kenali apa dan siapa yang dapat membantu mencapai goal-goal kita.
7. Visualisasikan goal-goal kita.
8. Jangan pernah menyerah untuk mencapai Goal-goal kita.
9. Bila memang perlu dapat direvisi.
10. Selalu positive thinking.
11. Untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama manusia, siapapun dan apapun dia.

Greg Werner seorang Strength & Conditioning Coach mengatakan “Buatlah suatu kemajuan, maka kita akan senang. Buatlah kemajuan dari hari ke hari, minggu ke minggu, dan kita akan menjadi seorang juara.”

Dan Nabi Yesaya mengatakan, “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Akhirnya, apakah visi kita? Apakah misi kita? Apakah goal-goal kita? Selamat memulai hidup baru dengan visi, misi dan goal yang jelas. Tuhan beserta kita.
------------------------------------------------------------------------------------------------
(http://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1314:goal-setting-sudahkah-kita-hidup-sesuai-visi-allah&catid=38:motivasi&Itemid=67)