My Page Views

Sunday, February 20, 2011

Tuhan Membuat Kita Serupa Dengannya

Galatia 5:22-26, Roma 8:23-31

Tuhan menyatakan kasihNya pada umat manusia dengan banyak cara, termasuk sebuah planet indah yang berisi keajaiban ciptaan, janji kepedulian dan perlindunganNya, serta menawarkan kehidupan yang kekal bersama Dia. Tetapi, apakah Anda pernah ingat bahwa Tuhan juga menyatakan perhatianNya melalui perubahan anak-anakNya? Kitab Suci menceriterakan kepada kita bahwa Ia berada dalam proses untuk mengubah orang percaya agar serupa dengan Yesus Kristus (Roma 8:29).

Pada awalnya, rancangan Tuhan adalah untuk menciptakan umat manusia menurut gambarNya (Kejadian 1:26). Akan tetapi, tampaknya rencana itu terganggu ketika Adam dan Hawa menyerah pada godaan. Dari semua hak istimewa yang mereka korbankan—lingkungan Eden yang sempurna, keharmonisan dalam hubungan, serta kehidupan yang bebas dari rasa sakit—kehilangan yang paling besar adalah keserupaan mereka dengan Sang Pencipta. Seorang pria dan wanita yang berdosa tidak serupa dengan Tuhan yang suci. Karena kita semua telah mewarisi sifat “daging” pasangan pertama, kita juga tidak serupa denganNya.

Tuhan tidak terkejut dengan berubahnya keadaan ini. RencanaNya tetap berlanjut sebagaimana selalu Ia rencanakan, dalam arti bahwa Ia masih akan memberikan penyelamatan kepada umat manusia. Melalui pengorbanan Yesus Kristus, dosa telah diampuni dan para pendosa dilahirkan kembali sebagai manusia yang suci dan tanpa salah. Roh Kudus masuk ke dalam kehidupan setiap orang percaya baru dan mulai membentuk hati dan pikiran yang diperbaharui agar menjadi serupa dengan Kristus.

Layaknya setiap ayah yang baik, Tuhan menyukai anak yang serupa denganNya. Ia dimuliakan ketika kita mempraktekkan isi Kitab Suci dan bertindak seperti Dia, berbicara seperti Dia, dan hidup seperti Dia. Apa yang dapat lebih menyenangkan hati Tuhan daripada ketika Anda memancarkan kemiripan denganNya kepada mereka yang berada di sekeliling Anda?
-----------------------------------------------
Sentuhan Hati (17 Februari 2011)

No comments:

Post a Comment