My Page Views

Thursday, February 3, 2011

Hutang Yang Dibayar Lunas


Kolose 2:13-14

Umat manusia memiliki masalah hutang. Dalam dunia fisik, keinginan kita untuk memiliki tingkat kehidupan yang lebih tinggi dan memiliki lebih banyak “barang” telah mengantar kita kepada saldo kartu kredit yang menjadi beban serta pembayaran hipotek yang berat. Beban hutang kita dapat menyebabkan malam-malam penuh kegelisahan serta perasaan bahwa kita terperangkap. Kita mendambakan orang yang dapat menyelamatkan kita dari kekacauan yang telah kita perbuat.

Namun, hutang material bukanlah masalah kita yang paling besar, akan tetapi hutang-dosa. Kita semua dilahirkan dengan sifat “daging” yang menyebabkan kita melawan Tuhan. Perlawanan kita merupakan penghinaan terhadap sifat kudusNya, yang menyebabkan kita berhutang pada Dia. Hingga penalti ini dibayar, kita berada di bawah pertimbangannya yang adil dan secara spiritual tetap terpisah daripadaNya (Efesus 2:1-2). Masalahnya adalah, kita tidak dapat membayar apa yang terhutang. Tidak ada pekerjaan yang baik, pengorbanan diri atau devosi religius yang dapat mengurangi hutang kita.

Maka Tuhan, dengan kemurahan hatiNya yang sangat besar, telah mengutus PuteraNya untuk menyelamatkan kita. Yesus Kristus meninggalkan surga dan semua kemuliaanNya agar Dia dapat datang ke bumi untuk hidup dan meninggal bagi kita (Filipi 2:6-7). Meskipun harga yang harus dibayar sang Juruselamat kita sangat besar, dengan rela Dia membayar hutang kita. Dia menanggung dosa-dosa kita, memikulnya ke kayu salib dan sepenuhnya membayar lunas hutang kita. Alleluya!

Ketika kita menerima Yesus sebagai Penyelamat, karya penebusanNya telah Ia serahkan kepada kita. Kita menjadi anak Tuhan dan ahli waris bersama dengan Kristus—kita telah berubah dari penghutang menjadi ahli waris (1 Petrus 1:3-4). Biarkanlah pemahaman mengenai pengorbananNya di kayu salib meresap dalam pemikiran, sikap serta pilihan Anda.
---------------------------------------------------
Sentuhan Hati (31 Januari 2011)

No comments:

Post a Comment