My Page Views

Sunday, April 17, 2011

Apa yang mengendalikan hidupmu?


Setiap orang dikendalikan oleh sesuatu. Ada ratusan keadaan, nilai-nilai, dan emosi yang dapat mengendalikan hidupmu. Ada lima hal yang paling umum:

  1. Banyak orang dikendalikan rasa bersalah. Orang-orang yang dikendalikan rasa bersalah dimanipulasi oleh ingatan masa lalu dan membiarkan masa lalu mengendalikan masa depan mereka. Maksud dan tujuan TUHAN tidak dibatasi masa lalumu. Dia mengubah seorang pembunuh bernama Musa menjadi seorang pemimpin dan seorang pengecut bernama Gideon menjadi seorang pahlawan pemberani, dan Dia berkuasa melakukan perkara-perkara ajaib dengan sisa hidupmu juga.
  2. Banyak orang dikendalikan dendam dan kemarahan. Mereka terus berpegang pada luka batin dan tidak pernah melupakannya. Bukannya melepaskan penderitaan mereka melalui pengampunan, mereka mengorek-ngorek luka itu lagi dan lagi di benak mereka. Dendam selalu menyakiti kamu lebih dari orang yang menyakiti kamu. Mereka yang menyakiti kamu di masa lalu tidak dapat terus menyakitimu kecuali kamu terus berpegang pada luka batin itu melalui dendam. Masa lalumu adalah masa lalu! Tidak ada yang mengubahnya. Belajarlah dari masa lalumu, dan lepaskan.
  3. Banyak orang dikendalikan rasa takut. Orang-orang yang dikendalikan rasa takut sering kehilangan kesempatan-kesempatan besar karena mereka takut bertualang. Kamu harus melawan rasa takutmu dengan senjata iman dan kasih.
  4. Banyak orang dikendalikan materialisme. Hal ini mengendalikan orang untuk selalu menginginkan lebih berdasarkan kesalahpahaman bahwa memiliki lebih akan membuat lebih bahagia, lebih penting, dan lebih aman, tapi semua itu tidak benar. harta hanya menyediakan kebahagiaan sesaat. Kekayaan dapat hilang dalam sekejap melalui beragam faktor yang tak terkendali. Keamanan yang sesungguhnya hanya dapat ditemukan dalam sesuatu yang tidak pernah bisa diambil darimu – yaitu hubunganmu dengan TUHAN.
  5. Banyak orang dikendalikan oleh kebutuhan akan persetujuan. Mereka mengijinkan ekspektasi-ekspektasi orangtua atau pasangan atau anak-anak atau guru atau teman-teman mengendalikan hidup mereka.

Tidak ada yang lebih penting daripada mengetahui maksud dan tujuan TUHAN bagi hidupmu, dan tidak ada yang bisa memberi kompensasi untuk ketidaktahuan itu- tidak kesuksesan, kekayaan, popularitas, atau kesenangan. Tanpa suatu maksud dan tujuan, hidup seperti gerakan tanpa arti, kegiatan tanpa arah, dan peristiwa tanpa alasan.

Keuntungan dari hidup yang dikendalikan tujuan:

  • mengetahui tujuanmu memberi makna pada hidupmu. Tanpa TUHAN, hidup tidak memiliki tujuan, dan tanpa tujuan, hidup tidak mempunyai makna. Tanpa makna, hidup tidak mempunyai arti penting atau harapan. Tragedi terbesar bukanlah kematian, tapi hidup tanpa tujuan. Harapan sangat esensial bagi hidupmu seperti udara dan air. Kamu membutuhkan harapan untuk bisa mengatasi [apapun]. Harapan datang dari memiliki suatu tujuan.
  • mengetahui tujuanmu menyederhanakan hidupmu. Hal itu mendefinisikan apa yang kamu lakukan dan apa yang tidak kamu lakukan, kegiatan apa yang esensial dan apa yang tidak. Tanpa tujuan yang jelas kamu tidak memiliki landasan untuk keputusan-keputusan, alokasi waktumu, dan pemanfaatan sumberdayamu.
  • mengetahui tujuanmu memfokuskan hidupmu. Ia mengkonsentrasikan usaha dan energimu pada apa yang penting. Kamu menjadi efektif dengan cara menjadi selektif. Tanpa suatu tujuan yang jelas, kamu akan terus mengubah arah, pekerjaan, hubungan, gereja, atau hal-hal eksternal lain – berharap masing-masing perubahan itu akan menyelesaikan kebingunganmu atau mengisi kekosongan hatimu. Jika kamu ingin hidupmu mempunyai dampak, fokuskan! Lakukan hanya apa yang paling penting.
  • mengetahui tujuanmu memotivasi hidupmu. Tujuan selalu menghasilkan gairah. Tidak ada yang memberi energi seperti suatu tujuan yang jelas.
  • mengetahui tujuanmu menyiapkanmu bagi keabadian. Apa yang paling penting tidak akan berupa apa yang orang lain katakan tentang hidupmu, tapi apa yang TUHAN katakan. Hidup untuk menciptakan suatu warisan duniawi adalah suatu tujuan yang picik. Pemanfaatan waktu yang lebih bijaksana adalah membangun suatu warisan surgawi. Kamu ditaruh di sini untuk menyiapkan diri bagi keabadian.

Yang paling penting nantinya adalah: apakah kamu menerima bahwa apa yang Yesus lakukan untukmu dan pakah kamu belajar untuk mengasihi dan mempercayai-Nya? Apakah yang kamu lakukan dengan hidupmu – semua karunia, talenta, kesempatan, energi, hubungan, dan sumberdaya yang TUHAN berikan padamu?

Tujuan artikel ini adalah menyiapkan kamu untuk kedua pertanyaan di atas. Yang pertama menentukan di mana kamu akan menghabiskan keabadian. Yang kedua akan menentukan apa yang kamu lakukan dalam keabadian.

No comments:

Post a Comment