Efesus 6:10-12
Orang dapat memberi reaksi yang sangat berbeda terhadap situasi yang  serupa. Contohnya, umpamakan 2 wanita dari gereja yang sama sedang  berperang melawan kanker – kita sebut saja mereka Jean dan Barbara.  Keduanya adalah orang percaya, namun hanya Jean yang hidup dalam damai  sejahtera, bahkan penuh sukacita dalam melalui ujian ini – sebelumnya ia  telah mengakui kelemahannya dan ia membutuhkan campur tangan Tuhan.  Sementara itu Barbara berdoa agar Tuhan ”menolong saya untuk dapat  melalui hal ini”. Jean berdoa, ”Tuhan, saya tidak mampu. Tolong topang  saya untuk melaluinya”. Jean mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah  sumber kekuatannya, sedangkan Barbara lebih banyak bersandar pada  dirinya sendiri. 
Setiap orang memiliki kekuatan untuk tetap  tabah, namun kapasitas manusia hanya dapat membawa orang tersebut sampai  batas tertentu. Beberapa situasi akan melemahkan setiap kekuatan yang  kita miliki namun tetap menuntut kekuatan kita untuk melaluinya. Melalui  Roh Kudus, orang percaya dapat mengakses sumber kekuatan supernatural  yang tidak pernah habis untuk dapat memenangkan setiap pencobaan.
Akan  tetapi, wanita yang kedua tidak menerima kekuatan yang sama dari kuasa  Roh Kudus sebagaimana Jean menerimanya. Barbara menginginkan pertolongan  – itulah mengapa ia berseru kepada Tuhan dalam keputusasaan – namun ia  menolak untuk mengakui bahwa ia tidak dapat menghadapi kanker ini  sendirian. Kenyataannya, kita semua tidak suka mengakui bahwa kita  lemah. Keangkuhan manusia adalah suatu kekuatan potensial yang harus  ditumbangkan terlebih dahulu sebelum kita dapat dipenuhi oleh kuasa Roh  Kudus.
Kelemahan kita membebaskan Tuhan untuk membuat kemenangan  yang luar biasa. Kuasa-Nya dilimpahkan saat anak-anak-Nya mengakui bahwa  kendali tidak ada pada mereka dan mereka tidak dapat melakukan apapun  untuk menolong diri mereka sendiri. Barulah kita akan menemukan  kekuatan, keberanian dan damai sejahtera yang kita perlukan untuk  menjalani hidup demi kemuliaan-Nya.
.............................................................................................................
Sentuhan Hati (21 April 2011)
 

 
 
No comments:
Post a Comment