My Page Views

Wednesday, August 18, 2010

Mengucap Syukurlah!

I Tesalonika 5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Sungguh! Apa yang saya saksikan pada acara sebuah Televisi swasta tadi malam menggugah hati saya. Acara itu mengisahkan bagaimana perjuangan orang-orang Korea Utara yang berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk keluar dari negerinya demi mencari penghidupan yang layak di Korea Selatan. Korea Utara dan Korea Selatan adalah dua buah negara yang bersebelahan yang jaraknya tidak jauh, hanya ratusan kilo meter. Namun untuk bisa ke Korea Selatan mereka harus melalui beberapa Negara dan menempuh jarak ribuan kilo meter.

Pertama mereka harus memasuki RRC terlebih dahulu. Negara ini adalah negara yang menjalin persahabatan dengan Korea Utara dimana secara pasti tidak akan mengijinkan pembelot memasuki negaranya. Perjalanan ini sangat beresiko karena
RRC sangat ketat dan disiplin dalam menegakkan aturan, apabila tertangkap maka bahaya pasti akan menimpa. Dari RRC mereka bergerak lagi sampai ke perbatasan Laos yang menempuh sekitar 6000 mil lebih.

Dari perbatasan, mereka harus berjalan kaki ke Negara Laos melalui pegunungan dan hutan belantara, perjalanan memakan waktu sekitar 18 jam dan harus dilakukan pada malam hari. Perjalanan ini lebih beresiko lagi karena selain bisa tertangkap oleh polisi Laos mereka juga harus menghadapi ganasnya hutan dan binatang buas. Karena kelelahan, mereka harus beristirahat di hutan tidur diantara semak belukar dengan berselimutkan pelastik. Saya menyaksikan ada seorang anak kecil yang berumur 9 tahun yang ikut rombongan pembelotan itu mengalami sakit. Adapula yang terluka karena kecelakaan.

Dari Laos mereka secara diam-diam harus menyeberang melewati sebuah sungai besar yang menjadi pembatas dengan Thailand. Penyeberangan ini dilakukan pada malam hari dengan naik sebuah perahu kecil tanpa penerangan agar tidak terdeteksi oleh patroli polisi Laos.

Nah, ketika berhasil memasuki Thailand, mereka meluapkan suka cita dengan berpelukan satu sama lain. Thailand adalah sebuah negara yang tidak ketat terhadap pembelot Korea Utara. Bisa memasuki Thailand artinya 70 persen perjalan mereka berhasil, 30 persennya tergantung kedutaan besar Korea Selatan apakah menerima dan memberangkatkan mereka ke Korea Selatan. Perjalanan yang jauh dan perjuangan yang berat dan sangat melelahkan, namun harus di tempuh mereka demi sebuah kebebasan.

Saudaraku, apa yang menggetarkan hati saya adalah bahwa dua orang dari rombongan itu, yaitu seorang gadis dan seorang anak kecil berumur 9 tahun adalah orang Kristen. Mula-mula saya mengira di Korea Utara tidak ada orang Kristen mengingat negara itu adalah negara komunis. Kedua orang ini beserta keluarganya yang lain pada malam sebelum keberangkatan melakukan ibadah. Mereka berdoa agar Tuhan menyertai perjalanan mereka. Saya perhatikan ada kira-kira sepuluh orang yang berkumpul, mereka berdoa sangat serius dan sepertinya sebelumnya mereka melakukan pembacaan firman Tuhan karena di hadapan masing-masing ada sebuah alkitab yang terbuka. (Saya teringat dengan orang Kristen di negara kita, negara yang masih memberi kebebasan bagi kita untuk beribadah namun banyak orang kristen yang tidak membawa alkitab ke gereja. Apakah mereka malas? Atau Malu? Entahlah, hanya mereka dan Tuhanlah yang tahu).

Nah, ketika sampai di Thailand yang pertama mereka lakukan adalah mengucap syukur dan menyaksikan kepada juru kamera dan rombongan lainnya bahwa mereka berhasil sampai karena pertolongan dan penyertaan Tuhan. Sungguh iman yang luar biasa!.Yang lebih mengharukan lagi adalah ketika si gadis menelopon ibunya dengan cucuran air mata. Si gadis minta maaf yang sebesar-besarnya kepada ibunya karena tidak bisa membawanya ikut serta. Ibunya adalah seorang janda yang tinggal beserta dengan seorang saudaranya laki-laki.

Saudaraku, dari kisah ini ada beberapa hal yang dapat di tarik pelajaran, khususnya bagi kami pribadi, yaitu:
  • Bersyukurlah walau apapun yang sedang terjadi atas hidupmu karena di luar sana masih banyak orang yang lebih susah dari kita. Banyak orang yang mempertaruhkan kehormatannya, bahkan mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kebebasan dan kelayakan hidup.
  • Jangan bersungut-sungut, karena mereka yang lebih menderita dari kita seperti kisah diatas tidak bersungut-sungut, di tengah penderitaan, mereka bisa beribadah dan berjuangan dengan keras untuk sebuah kebebasan dan kelayakan hidup. Apakah mereka menyesal terlahir di Korea Utara, sebuah negara yang miskin? Tidak!
  • Jadilah pribadi yang kuat dan pantang menyerah. Karena dimana ada kemauan disitu ada jalan.
  • Jadilah saksi Kristus, seperti kedua orang diatas, walaupun keadaan tidak baik mereka tetap menyaksikan kebaikan Kristus.
  • Berdoalah bagi mereka yang sedang berjuang mencari kebebasan dan kehidupan yang layak. Jangan menghakimi, tetapi berdoalah bagi negara mereka supaya Tuhan menjamah para pemimpin dan memberkati bangsanya. Mereka sudah mengorbankan banyak bahkan mereka menjual seluruh yang ada padanya dan mempertaruhkan nyawanya untuk semuanya itu.
Doa:
Tuhan Yesus, kami mengucapkan syukur kepadaMu, jika sampai saat ini kami masih bisa menghirup udara kebebasan di negara ini. Ampunilah dosa kami, jika selama ini kami tidak bersyukur atas hidup kami terlebih lagi jika kami bersungut-sungut kepadaMu padahal Engkau telah memberikan berkat kepada kami lebih dari orang-orang lain seperti pada kisah ini dan ajarlah kami untuk senantiasa mengucap syukur karena itulah yang Engkau kehendaki. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin

No comments:

Post a Comment