My Page Views

Thursday, January 12, 2012

PROFIL PEREMPUAN MENURUT ALKITAB

Oleh : Pdt. Bastian Ondi, Th.M *)
 
I.             PENDAHULUAN
1.      Tujuan Materi
-         Untuk lebih mengenal siapa dan seperti apa serta bagaimana seharusnya perempuan itu menurut Alkitab.
-         Perempuan akan lebih mengetahui hak-haknya, posisinya dalam hubungannya dengan laki-laki dan hal-hal rohani, dengan demikian diharapkan lebih meningkatkan perannya didalam hal keselamatan manusia seutuhnya, baik dirumah, Gereja dan komunitas.
2.      Profil perempuan ialah gambaran umum tentang siapa perempuan, seperti apa dia dan bagaimana dinilai (menurut Alkitab).
3.      Setiap perempuan itu unik, khas dan berbeda. Ini tidak berarti bahwa kurang sempurna. Dengan materi ini daharapkan agar mereka boleh menghargai keunikan dan menerima kedudukannya dengan penuh keyakinan serta percaya diri.

II.           IDENTITAS SEORANG PEREMPUAN
Identitas seorang perempuan dijalankan didalam kitab Kejadian pasal 2 dan 3. Identitas ini melekat pada diri seorang perempuan/wanita ketika diciptakan atau dibentuk dari tulang rusuk laki-laki/pria.
1.      Seorang Penolong.
Didalam Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah berfirman : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, Aku akan menjadikan seorang penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”
-         Ungkapan “tidak baik” diungkapakan oleh Allah setelah 7 kali Ia menyatakan bahwa “Allah melihat semuanya itu baik” (Kejadian 1 : 4, 10, 12, 18, 21, 25, 31). Menurut TUHAN Allah bahwa “tidak baik” kalau laki-laki seorang  diri saja.
-         Identitas seorang perempuan sebagai “penolong” bagi laki-laki sangat berarti. TUHAN tidak pernah bermaksud menjadikan perempuan sebagai “budak” atau sebagai “yang dipekerjakan” oleh laki-laki. TUHAN Allah menciptakan perempuan dengan maksud “menolong” laki-laki.
-         Penolong yang “sepadan” dengan laki-laki, yang bebrbeda dengan ciptaan TUHAN yang lain. Perempuan diciptakan untuk menjadi rekan yang menolong laki-laki dan bersama-sama menanggung tanggung jawab (laki-laki) dan bersama-sama memenuhi maksud Allah.
2.      Perempuan.
Didalam Kejadian 2 : 23 Adam berkata : “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”
Ia diberi nama perempuan karena ia berasal dari laki-laki atau bagian dari kehidupan laki-laki. Karena ia diambil dari laki-laki, maka ada hubungan yang sangat dekat (intimasi) dengan laki-laki dan membentuk kesatuan yang tak terpisahkan. Ini tidak menekankan atasan dan bawahan atau tuan dan budak.
3.      Hawa.
Didalam Kejadian 3 : 20 Adam memberi nama Hawa kepada isterinya sebab dialah yang menjadi ibu dari semua yang hidup.
Menurut etimologi rakyat, nama ini berasal dari hayyah (hidup), “hayat”, Hawa, Eva (Kejadian 3 : 20). Ini bukanlah symbol dari semua yang hidup tetapi inilah kedudukan (posisi) yang tertinggi dan merupakan martabat sejati dari seorang perempuan, yaitu bukan saja sebagai “penolong laki-laki” tetapi ia mendapat kehormatan yang lebih tinggi yaitu menjadi “Ibu” pertama dari kehidupan manusia untuk “melahirkan keturunan” (Kejadian 1 : 28; 9 : 1-2) bandingkan juga 1 Timotius 2 : 15; 5 : 14.
Tidak ada sukacita kesenangan bathin, berkat atau kehormatan lebih tinggi yang dapat diperoleh oleh seorang perempuan sebagai isteri dan ibu yang melahirkan anak-anak, membesarkan dan memperkenalkannya pada TUHAN (Titus 2 : 4; 2 Timotius 1 : 5; 3 : 14-15).
Berkat ini adalah suatu bentuk pelayanan, baik kepada suaminya, maupun pada TUHAN.

III.         PEREMPUAN DILUKISKAN SEBAGAI :
1.      Sesuatu yang indah, cantik, molek (2 Samuel 11 : 2) dan berseri-seri (Kejadian 12 : 11; 24 : 16; Kidung Agung 1 : 8; Amsal 8 : 13)
2.      Seorang yang arif, bijaksana (2 Samuel 20 : 16)
3.      Seorang yang berlaku jahat, sesuatu yang busuk (Amsal 6 : 24)
4.      Yang bodoh, tolol, nekad (Ayub 2 : 10)
5.      Yang dihormati (Amsal 11 : 16)
6.      Mahkota suaminya (Amsal 12 : 4)
7.      Yang suka bertengkar (Amsal 21 : 19)
8.      Yang suka menyembunyikan hal perzinahan (Amsal 30 : 20)
9.      Yang terkemuka, terkenal (Kisah Para Rasul 17 : 12)
10. Yang dikuasai oleh berbagai nafsu (2 Timotius 3 : 6)
11. Yang kudus dan taat pada suami (1 Petrus 3 : 5)

IV.        TANGGUNG JAWAB PEREMPUAN/SERINGKALI KEWAJIBANNYA :
1.      Menyediakan makanan (Kejadian 18 : 6), Pekerjaan Rumah Tangga (Amsal 31 : 5)
2.      Menimba air (Kejadian 24 : 11, 13, 15, 16; 1 Samuel 9 : 11; Yohanes 4 : 7)
3.      Mengurus, merawat kambing domba (Kejadian 29 : 6; Keluaran 2 : 16)
4.      Menjahit pakaian dengan tangannya (Amsal 31 : 13, 19)
5.      Mengawasi pembantu rumah tangganya (Amsal 31 : 27)
6.      Bertani (Rut 2 : 8; Kidung Agung 1 : 6)
7.      Menggiling gandum (Matius 24 : 41; Lukas 17 : 35)
8.      Merayakan kemenangan bangsanya (Keluaran 15 : 20, 21; Hakim-hakim 11 : 34; 1 Samuel 18 : 6, 7)
9.      Menghadiri penguburan sebagai orang yang berdukacita (Yeremia 9 : 17, 20)

V.          HAK-HAK PEREMPUAN
1.      Berhak berumah tangga/menikah (I Korintus 7 : 36)
2.      Tidak boleh kawin dengan seizing orang tuanya (Kejadian 24 : 3, 4; 34 : 6; Keluaran 22 : 17)
3.      Berhak atas nazar atau sebuah nazar (Bilangan 30 : 3-9)

VI.        POSISI PEREMPUAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN LAKI-LAKI
1.      Diciptakan dari laki-laki (Kejadian 2 : 21-25)
2.      Diciptakan karena laki-laki (I Korintus 11 : 9)
3.      Diciptakan untuk menolong laki-laki (Kejadian 2 : 18, 20)
4.      Menyinarkan kemuliaan laki-laki (I Korintus 11 : 7-9)
5.      Tunduk kepada laki-laki (I Korintus 11 : 3)
6.      Menjadi subyek (tunduk) bagi laki-laki (Kejadian 3 : 16)
(Mengalami banyak kesakitan karena laki-laki)
7.      Menyebabkan laki-laki mendurhaka kepada Allah (Kejadian 3 : 6, 11, 12)
8.      Tak berdaya (tidak kuat) daripada laki-laki (I Petrus 3 : 7)
9.      Tunduk dan hormat pada suaminya (I Petrus 3 : 6; Kejadian 18 : 12)

VII.       POSISI PEREMPUAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN HAL-HAL ROHANI
1.      Memiliki wawasan atau pemahaman tentang Firman Tuhan (Hakim-hakim 13 : 23)
(Bisa memberi catatan/usulan dan bukan nasehat)
2.      Sebagai pendoa dan juga penerima jawaban doa (I Samuel 1 : 9-28)
3.      Memiliki pemahaman yang baik (bijak) daripada suaminya (I Samuel 25 : 3-42)
4.      Memiliki iman bahkan membawa keselamatan (Lukas 7 : 37-50)
5.      Menjadi sederajat dalam Kristus Yesus (Galatia 2 : 28)
6.      Diberikan penghargaan atas pelayanan (Filipi 4 : 2. 3)
7.      Meneruskan iman kepada yang lain/membangkitkan iman (II Timotius 1 : 5)
8.      Diharuskan belajar dari perempuan-perempuan yang tua (Titus 2 : 4)
9.      Diharuskan mendengar dan taat pada Torat (Yosua 8 : 35)
10. Ada satu halaman dalam kemah suci yang khusus untuk perempuan (Keluaran 38 : 8; 1 Samuel 2 : 22)
11. Dibolehkan turut dalam iringan music didalam rimah Tuhan sejak masa Daud (I Tawarikh 25 : 5, 6; Ester 2 : 65; Nehemia 7 : 67)

VIII.     SIFAT-SIFAT YANG BAIK DARI PEREMPUAN
Ada yang :
1.      Penurut dan suka taat (I Petrus 3 : 5-7); lebih lemah daripada laki-laki (I Petrus 3 : 7)
2.      Suka memperhatikan anak-anak (Keluaran 2 : 2-10)
3.      Setia (Ruth 1 : 14-18)
4.      Merindukan anak-anak (I Samuel 1 : 9-28)
5.      Mengutamakan kesederhanaan (Ester 1 : 10-12)
6.      Rajin (Amsal 31 : 10-31)
7.      Telaten – Sabar menyelesaikan segala sesuatu (Lukas 7 : 38-50)
8.      Suka menawarkan sesuatu yang baik (Yohanes 11 : 20-35)
9.      Lemah lembut dan menyayangi anak-anaknya (Yesaya 49 : 15; Ratapan 4 : 10)
10. Mencintai (II Samuel 1 : 26)

IX.         SIFAT-SIFAT YANG TIDAK BAIK DARI PEREMPUAN
Ada yang :
1.      Suka dikelabui oleh setan, gampang percaya pada bujukan (Kejadian 3 : 6, 7)
2.      Hati licik, cerdik, bisa menipu dengan halus (Amsal 7 : 10; Pengkhotbah 7 : 26)
3.      Bisa berakal bulus (Yesaya 3 : 16-24)
4.      Merasa aman/tenteram sendiri (Yesaya 32 : 9-11) artinya suka menyenangkan dirinya.
5.      Lemah dan mudah dikuasai oleh berbagai nafsu; mudah terbawa nafsu (II Timotius 3 : 6)
6.      Mudah dituntun pada suatu penyembahan berhala (Yeremia 7 : 18; Yehezkiel 13 : 17, 23)
7.      Ada yang sombong sifatnya (Yesaya 3 : 16)
8.      Suka pakaian dan perhiasan (Yesaya 3 : 17-23; Yeremia 2 : 32)
9.      Rambutnya dikepang dan memakai perhiasan emas dan mutiara (Yesaya 3 : 24; I Timotius 2 : 9)
10. Giat dalam membujuk untuk berbuat dosa (Bilangan 31 : 15, 16; I Raja-raja 21 : 25; Nehemia 13 : 26)

X.        HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH PEREMPUAN (LARANGAN KHUSUS BAGI PEREMPUAN)
1.      Memakai pakaian laki-laki (Ulangan 22 : 5)
2.      Mencukur rambut (I Korintus 11 : 5-15)
3.      Merampas otoritas (I Timotius 2 : 11-15)
4.      Menjadi tidak senonoh (I Petrus 3 : 16)

XI.         HAL-HAL BURUK YANG SERING DIALAMI PEREMPUAN
1.      Tidak dikawinkan, dipandang sebagai suatu bencana (Hakim-hakim 11 : 37; Mazmur 78 : 63; Yesaya 4 : 1)
2.      Seringkali ditawan (Ratapan 1 : 18; Yehezkiel 30 : 17, 18)
3.      Hukuman karena menipu bilamana bertunangan (Keluaran 22 : 16, 17; Ulangan 22 : 28, 29)
4.      Seringkali diperlakukan dengan bengis pada masa peperangan (Ulangan 32 : 25;
Ratapan 2 : 21; 5 : 11; Hosea 14 : 1; Yehezkiel 9 : 6)
5.      Hukuman karena mencelakakan pada waktu hamil (Keluaran 21 : 22-25)

XII.       PEREMPUAN MELUKISKAN
1.      “Berpakaian dengan kemuliaan” (Jemaat Kristus) (Mazmur 45 : 14; Galatia 4 : 26; Wahyu 12 : 1)
2.      “Putih bersih dan suci” (orang-orang kudus) (Kidung Agung 1 : 3; II Korintus 11 : 2; Wahyu 14 : 4)
3.      “Melacurkan” (Kemurtadan Roma) (Wahyu 17 : 4; 18)
4.      “Bijaksana” (orang-orang kudus) (Matius 25 : 1, 2, 4)
5.      “Bodoh” (orang yang hanya mengaku saja) (Matius 25 : 1-3)
6.      “Yang lalai dan berfoya-foya” (suatu keadaan duniawi) (Yesaya 32 : 9, 11)
7.      “Ditinggalkan” (Jemaat Israel di pembuangan) (Yesaya 54 : 6)
8.      “Kelembutannya” (orang Israel yang murtad) (Yeremia 6 : 2)

XIII.     KESIMPULAN
Hubungan gender telah berubah lebih banyak dalam 25 tahun terakhir ini daripada 1000 tahun sebelumnya. Kaum perempuan menghadapi tantangan yang telah dikenal ibu dan nenek mereka. Dunia sekuler telah memaksa perempuan Kristen untuk menganalisis dan menyatakan konsep dan keyakinan mereka dalam terang Alkitab yang berhadapan dengan budaya, demikian dikatakan Christine Haggai ketika menulis pengantar buku Being God’s Women (karangan Audrey Bowie).
                  Ketika semua setuju bahwa dibelakang seorang laki-laki yang sukses selalu ada perempuan yang tangguh dan hal itu merupakan penggenapan dari maksud dan tujuan Allah ketika menciptakan seorang “penolong” yang sepadan bagi seorang pria. Karena itu, ditengah dunia yang telah mengalami banyak kemajuan dan yang terus bergumul dengan masalah gender, “profil perempuan menurut Alkitab” boleh menjadi cahaya kecil yang menerangi setiap peran yang jelas seperti yang diindikasikan oleh Allah didalam Alkitab.
Perempuan bukanlah makhluk yang lebih rendah. Tapi kaum ini special, spesifik dan unik menurut rencana Allah. Selain melahirkan anak-anak (ini anugerah yang besar), mengerjakan tugas-tugas rumah tangga tapi juga memainkan peran yang tidak kalah penting dengan laki-laki dalam strategi Tuhan Allah untuk keselamatan manusia. Oleh sebab itu, gunakanlah potensi-potensi, kualitas-kualitas yang diberikan oleh Allah demi memenuhi kehendak Allah di Sorga. Karena Yesus berkata, “Siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di Sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku” (Matius 12 : 50)


*) Wakil Ketua Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI); Gembala Sidang Jemaat GIDI Flavouw Sentani.