mau belajar dari kesalahan
dan tidak mengulanginya lagi. Dalam Amsal kita membaca: "Sebab tujuh
kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan
roboh dalam bencana." (Amsal 24:16).Dan setiap kali kita merasa lemah
dan hampir putus asa, arahkan pikiran kita pada Yesus yang tidak pernah
menyerah pada tekanan dan siksaan demi menggenapi kehendak Bapa.
Dalam melakukan pelayanannya, Paulus dan kawan-kawan pun tidak kurang sulitnya. Mereka pun mengalami berbagai bentuk penolakan, penindasan bahkan penganiayaan. Tapi mereka tidak
menyerah. "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Korintus 4:8-9). Dan seperti apa yang tertulis pada Ibrani 12:3, Paulus kembali mengulangi bahwa kuncinya adalah Kristus. "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami."(ay 10). Dalam Kristus selalu ada pengharapan.
Manusia yang tidak luput dari kesalahan, dan setiap hari kita pun akan selalu berhadapan dengan berbagai godaan dosa maupun kelalaian dan sebagainya. Yang penting, kita harus selalu mau belajar dari kesalahan dan terus bertekun dalam doa, mendalami firman Tuhan, dan tidak membiarkan berbagai kesalahan itu berlarut-larut, apalagi sampai menyerah pada dosa.
Kegagalan adalah sukses yang tertunda, selama kita tidak putus asa, tidak patah semangat dan mau terus bertekun dalam perjalanan hidup kita. Jadikanlah kegagalan itu sebagai sebuah proses menuju keberhasilan. Tetaplah berlomba dengan tekun, belajarlah selalu dari kegagalan dan jadilah orang yang berhasil keluar sebagai pemenang.
Jangan pernah putus asa karena dalam Kristus selalu ada pengharapan.
TUHAN YESUS Memberkati.
Dalam melakukan pelayanannya, Paulus dan kawan-kawan pun tidak kurang sulitnya. Mereka pun mengalami berbagai bentuk penolakan, penindasan bahkan penganiayaan. Tapi mereka tidak
menyerah. "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Korintus 4:8-9). Dan seperti apa yang tertulis pada Ibrani 12:3, Paulus kembali mengulangi bahwa kuncinya adalah Kristus. "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami."(ay 10). Dalam Kristus selalu ada pengharapan.
Manusia yang tidak luput dari kesalahan, dan setiap hari kita pun akan selalu berhadapan dengan berbagai godaan dosa maupun kelalaian dan sebagainya. Yang penting, kita harus selalu mau belajar dari kesalahan dan terus bertekun dalam doa, mendalami firman Tuhan, dan tidak membiarkan berbagai kesalahan itu berlarut-larut, apalagi sampai menyerah pada dosa.
Kegagalan adalah sukses yang tertunda, selama kita tidak putus asa, tidak patah semangat dan mau terus bertekun dalam perjalanan hidup kita. Jadikanlah kegagalan itu sebagai sebuah proses menuju keberhasilan. Tetaplah berlomba dengan tekun, belajarlah selalu dari kegagalan dan jadilah orang yang berhasil keluar sebagai pemenang.
Jangan pernah putus asa karena dalam Kristus selalu ada pengharapan.
TUHAN YESUS Memberkati.
No comments:
Post a Comment