My Page Views

Friday, November 12, 2010

BERSYUKURLAH

Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat membaca …anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat ..anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara,kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan ..anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.
Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa Merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati ..anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.

Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat ..anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran ..anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

Jika orang tua anda masih hidup & menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan mereka …maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikanlangka.

Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia …anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika anda dapat membaca pesan ini……anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali Semoga anda menikmati hari yang indah ini.

Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Dengan bersyukur, anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.
=================
Dikutip dari Kumpulan Renungan Harian

Wednesday, November 10, 2010

Kuasa Ketekunan

Filipi 3:10-14

Setiap orang ingin sukses. Tetapi menginginkannya saja, tidak akan menjamin kita meraih kesuksesan itu. Itulah mengapa banyak orang gagal mencapai tujuan mereka; mereka menemui kesulitan dan mereka menyerah. Mari kita bahas satu karakteristik yang diperlukan untuk mencapai apa yang telah Anda rancangkan.

Ketekunan merupakan kombinasi antara keinginan yang kuat dengan kemauan untuk bertindak – ketekunan merupakan suatu daya untuk tetap berada di jalur sekalipun menghadapi kesulitan dan menolak untuk berhenti. Paulus meneladankan sikap ini. Ia sangat bernafsu untuk memberitakan Injil, baik kepada orang Yahudi maupun bukan Yahudi di seluruh dunia. Kisah Para Rasul 20:24 mencatat tujuannya, ” ... asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah”. Sekalipun ia menghadapi berbagai macam rintangan yang luar biasa berat seperti kapal karam, penjara, hukuman cambuk dan terus-menerus berada dalam bahaya, sang rasul ini tidak pernah berhenti (II Korintus 11:23-28).

Apa yang memotivasi Paulus untuk bertekun sekalipun di tengah-tengah pergumulan? Pertama, Ia memiliki tujuan jelas yang Tuhan telah berikan kepadanya dan percaya bahwa Tuhan akan memampukan dia untuk menyelesaikannya. Kedua, sang rasul merasa berhutang untuk membagikan kebenaran tentang keselamatan yang mengubahkan hidup. Ketiga, ia tahu kehancuran yang menanti mereka yang tidak mengenal Yesus.

Paulus mengarahkan pandangannya kepada tujuannya. Ia bertekad bahwa situasi apapun tidak akan dapat menghalanginya. Dan akhirnya, ia menyelesaikan apa yang ditetapkan Tuhan baginya.

Bapa memiliki tujuan yang luar biasa bagi setiap kita. Berjuang dengan tekun akan membuat kita hidup seturut dengan kehendak-Nya dan menyelesaikan apa yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita. Begitu petunjuk dari-Nya jelas, kita harus dengan semangat mengejar tujuan Tuhan dengan kekuatan dan tuntunan Roh Kudus khususnya ketika tantangan menghadang. Jangan menyerah!

Sumber : http://www.sentuhanhati.com

Tuesday, November 9, 2010

Melepaskan Kebencian

Banyak orang tidak menyadari harga yang harus dibayar saat ia menyimpan kepahitan. Mereka merasa memiliki hak untuk menyimpan rasa dendam itu. Memendam amarah adalah reaksi yang dapat dipahami saat seseorang merasakan pahitnya hidup. Akan tetapi kebencian akan berpengaruh negatif dalam hubungan kita dengan orang lain, kesehatan kita dan persekutuan kita dengan Tuhan. Tidak heran bila Alkitab mengajarkan kita untuk secepatnya menyelesaikan emosi yang berpotensi merusak ini.

Efesus 4:26-27 memberikan tiga peringatan. Pertama, ”Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa”. Dengan kata lain, jangan sampai kita murka dan menyimpan kebencian terhadap orang lain. Kedua, ”Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”. Tuhan tidak menginginkan kita untuk pergi tidur di malam hari tanpa menyelesaikan perselisihan yang kita alami hari itu. Dan yang terakhir, ”Janganlah beri kesempatan kepada Iblis”. Tragisnya, seringkali kita marah kepada orang lain karena kita salah paham terhadap perkataan ataupun motivasi orang itu.

Bila kita memelihara kepahitan, itu akan menimbulkan kehancuran dalam kehidupan kita dan menyakiti o,ang-orang di sekeliling kita. Amarah akan merusak hubungan kita dengan Tuhan dan mencuri damai sejahtera dari hati kita. Amarah pun akan menghancurkan hubungan kita dengan orang lain dan membawa pada isolasi emosional, rasa frustasi dan kegelisahan. Bila dibiarkan, rasa dendam ini dapat membuat kita mengalami keletihan kronis dan depresi.

Oleh karena amarah ini merupakan sesuatu yang merusak, maka amarah hanya akan mendukakan hati Tuhan. Permusuhan tidak sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak Tuhan. Hal itu hanya menghalangi karya Tuhan. Mereka yang menyimpan dendam seringkali tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Bapa tidak akan mencurahkan berkat-Nya yang melimpah atas orang yang marah.

Karena itu, saya mendorong Anda untuk merenungkan tentang betapa emosi yang sangat kuat ini dapat mempengaruhi hubungan Anda di minggu-minggu mendatang. Bila Anda sedang menyimpan kepahitan atau memiliki beban karena ada konflik yang belum terselesaikan, berdoalah dengan sungguh-sungguh meminta kekuatan untuk dapat mengampuni. Bila Anda bersedia melepaskan kebencian itu, maka Anda akan mengalami pemulihan. Pengampunan akan menyelamatkan pekerjaan Anda, pernikahan Anda ataupun hubungan penting lainnya. Satu hal yang pasti: Menghilangkan amarah dari hati Anda akan menghindarkan Anda dari kehancuran diri Anda sendiri.
Mengapa tidak mencobanya hari ini juga?

Sumber : http://www.sentuhanhati.com/article-pertama.asp